Wednesday, May 30, 2012

Pantai Lovina dilanda Gairah

Pada hari ketiga acara liburan dipulau Dewata kami aku memilih wisata air di Pantai Lovina. Kami menyewa sebuah boat sedang dengan tiga orang awaknya. Yang seorang instruktur diving sedang yang dua driver boat. Sementara perahu melaju sang instruktur dengan sabar memberi pelatihan singkat, lelaki setengah abad yang terlihat masih gagah, dan aku dengan serius menyimak. Sementara itu dua awak lain yang berada diruang kemudi dibalkon, sedari tadi mencuri curi pandang kearah istriku.Mereka masih sangat muda sekitar dualimaan tahun. Barangkali karena terpesona dengan kemolekan tubuh istriku yang terbungkus kaos ketat 
tanpa lengan dipadu balutan kain pantai berwarna biru sebatas pinggang. Belahan payudaranya yang montok mengintip dicelah potongan dada yang cukup terbuka. Putingnya yang mendongak tercetak jelas dikaos itu karena ia memang tidak memakai beha.Mereka nampak semakin bersemangat memperbincangkan istriku.

Anna dengan santai menyandarkan diri dipagar haluan. Ia layangkan pandangan jauh kehamparan laut lepas ditemani sebatang rokok menthol kegemarannya. Ia seakan tidak menggubris dua pasang mata nakal yang seolah ingin menelanjanginya. Sesekali Anna sedikit menyingkapkan ujung kain pantainya memeperlihatkan betapa mulus kedua pahanya. Sepertinya ia sengaja mempermainkan emosi kedua pria itu. Dan mereka terlihat semakin terangsang. Setelah melaju kurang lebih seperempat jam sampailah kami dizona penyelaman yang disebut " Istana Karang ". Pak Raka, instruk 
tur tersebut membantuku mengenakan perlatan selam. Kemudian giliran ia bersiap siap. Istriku menggelengkan kepala saat kuajak 
" Enggalah, Pa! lagi meriang!Aku tungguin aja, ya?" jawabnya.

Beberapakali aku mencoba memaksanya namun ia tak bergeming dari pendiriannya. Ia malah sempat meminta aku membantu mengolesi tubuhnya dengan lotion tabir surya biar kulitnya tidak gosong terpanggang matahari. Ketika merabakan tangan disekujur tubuhnya aku menjadi sedikit horny namun segera kuredam karena acara divingku bisa berantakan bila menuruti nafsu. Kucium bibirnya sebelum meninggalkannya. Lalu aku dan Pak Raka langsung menceburkan diri.

Tumbuhan air menari gemulai diantara tumpukan terumbu karang. Ikan ikan eksotis berwarna warni yang berseliweran menambah memikatnya panorama. Aku jadi sangat betah berada disana sampai Pak Raka memberi isyarat bahwa sudah satu jam kami menyelam. Itu berkaitan dengan kapasitas tabung oksigen kami. Aku setuju dan bersama sama bergerak naik. Ketika mencapai kapal, aku tidak menemukan istriku maupun kedua driverboat tadi. Secepatnya kulepaskan peralatan dan pakaian selam lalu kucoba mencari.

Ketika aku lebih dekat dengan rest room yang ada tepat dibawah ruang kemudi samar samar kudengar desahan seorang wanita. Semakin dekat semakin jelas kutangkap rintihan rintihan erotis itu. 

ALAMAK! Kupergoki istriku sedang digumuli salah seorang pemuda diatas hamparan sebuah kasur busa. Lelaki itu dengan brutal terus menerus memompa pinggulnya naik turun. Saking kerasnya sodokan silelaki sampai menimbulkan bunyi,"Bloop! Bloop!Bloop!" Sementara itu istriku meladeni dengan menghentak hentakkan pinggul dan bergoyang memutar mutar. Pria satunya duduk ditepi ranjang. Ia remasi payudara istriku dengan sebelah tangan sementara tangannya yang lain dipakai mengurut urut batang kemaluan nya yang sudah menegang.Busyet! Ia memiliki penis yang sangat besar. Bewarna hitam mengkilat dipenuhi urat urat yang menonjol lelaki itu dengan sabar menunggu gilirannya.Tanpa menunda waktu aku beregegas mengeluarkan mini Handycam dari tas ransel. Dengan detail kurekam adegan syur tersebut. 

Anna memekik panjang serta mendekap erat erat punggung pemuda yang menindihnya ketika ia digiring menuju puncak segalanya. Tubunya berguncang guncang penuh kepuasan. 
Setelah mereda silelaki mencabut penisnya dan bermaksud memberi kesempatan pada temannya. Ia tanpa sengaja menoleh kebelakang dan mendapati aku sudah berdiri disana. Ia langsung panik dan hampir meloncat penuh ketakutan. Demkikian juga temannya. 

" Tenang! Tenang! " seruku mencoba menentramkan.

Anna melirik lalu melempar sebuah senyum monalisa kearahku. Kuanggukkan kepala untuk menentramkan suasana. Dengan cepat kedua lelaki itu kembali rilex.Keduanya ikut memberiku senyuman yang ramah lalu kembali pada posisi masing masing. Anna menarik tangan lelaki yang tadi duduk menunggu seraya memintanya untuk mencumbui kemaluannya. Dengan sangat rakus silelaki langsung menerkam selakangan istriku ia jilat dan lumat penuh nafsu. Aku mendekat untuk mengclose up liang vagina istriku yang tengah 
diserbu mulut lelaki itu. Liang itu terlihat memerah dan basah oleh sisa cairan orgasmenya.Ujung lidah sipria mengaduk aduk ledir vagina istriku dan mencampurnya dengan air ludahnya sendiri, seperti sedang meramu coktail terlezat.

" Bagaimana istriku, Bung? " tanyaku pada pria pertama yang kini duduk ditepi ranjang.

" Luarbiasa, Oom! Cantik sexy dan memiliki vagina yang benar benar nikmat!" pujinya berapi api.

" Berapa kali istriku elu buat orgasme? " sambungku.

" Baru dua kali, Oom!Tante yang minta nambah!"

Saat mendengar itu istriku tersipu sipu malu dan segera menyambung, " habis enak sih punya dia! panjang dan tahan lama!".

Sambil ngomong Anna meraih batang kemaluan Yoga, lelaki pertama tadi,yang masih sangat tegang dan mendongak perkasa.Ia urut-urut sebentar kemudian menariknya hingga menempel dibibirnya. Lidahnya terjulur bagaikan seekor ular yang sedang merayap diatas dahan yang kokoh.Batang kemaluan itu segera basah terolesi air ludah istriku. Kemudian istriku merekahkan bibir lalu mulai memasukkan ujung benda sepajang duapuluhan centi itu. Anna mengulum dan menghisapinya dengan sangat lahap.Ternyata dengan mengoral penis Yoga memancing munculnya kembali libidonya yang sangat besar.Anna nampak mulai bergairah. Celah vagina nya telah becek oleh lendir.

" Ayolah Gede... fuck me! Please!" pintanya penuh hasrat.

Tanpa perlu mengulang, Gede (nama lelaki kedua) langsung menarik tubuh istriku kesisi ranjang dan merapatkan dirinya. Ia benam kan gada saktinya yang benar benar besar, sebesar terong, kedalam lubang memek istriku. Istriku mengerang erang nikmat sepajang prosesi pemasukan berlangsung. Dengan sangat cepat otot otot vagina istriku menyesuaikan ukuran sehingga kini Gede dengan leluasa mengeluar masukkan dalam irama yang lembut. 

POsisi threesome itu terus bertahan.Mereka tetap bersemangat mengkayuh birahi bersama sama meski tubuh mereka dibanjiri keringat. Anna kembali menjerit penuh kepuasan, lalu roboh tergeletak lemas diatas ranjang.Setelah mereda mereka merubah posisi. Gede telentang ditepi ranjang dan istriku mengangkang diatasnya dalam posisi membelakangi. Kini giliran istriku yang harus aktif menciptakan kenikmatan. Ia menggoyang maju mundur dan berputar putar. Yoga menghampiri dari depan seraya menyodor kan batang kemaluannya minta dikulum istriku. Kedua tangan Yoga kini aktif meremas dan menggelitik putingsusu istriku.

Aku masih merekam dengan detail setiap pergulamatan mereka. Sebenarnya otot diselaknganku sudah sangat tegang dan minta dipuaskan namun aku enggan menghentikan pesta kelamin itu karena istriku masih terlihat sangat mengingini persetubuhan yang bergairah dengan kedua pemuda itu. Kubiarkan diriku berjuang menahan siksa birahi demi kepuasan orang yang begitu kucintai.

Yoga tak henti hentinya melenguh lenguh keenakan kemaluannya dikulum mulut dan digosok tangan istriku. Ia melesak lesakan pantat mengeluar masukkan penisnya dari mulut istriku dengan sangat cepat. Dan semakin liar saat Yoga mendekati klimaks. Ia coba menarik kepala istriku dan merapatkan dengan erat pada tubuhnya. Ia mencoba memaksa istriku menyambut ejakulasinya. Namun dengan sigap, Anna berkelit tepat sebelum pancaran pertama terjadi. Yoga kini mesti berjuang sendiri mengocok penisnya dengan sangat cepat! Dan sampai juga waktu baginya untuk menyemburkan benih kejantanannya yang membasahi wajah cantik istriku

Kuminta Yoga menggantikan posisiku sebagai kameramen. Sementara aku menggantikan posisinya. Anna menyambut batang kemaluanku dengan sangat bergairah. Ia menjilat dan menggosok dengan penuh hati. Sisa sisa sperma Yoga masih melekat dipipi dan dahinya. Aku enggan membersihkan, hal itu menambah sexy dirinya saja. 

Gede menggulirkan tubuh istriku dan membuatnya terbaring menyamping. Lalu ia memberi isyarat kepadaku memberiku giliran menyetubuhi. Kuangkat salah satu kakinya kemudian memasukinya dari bawah. Kuhujani rongga senggamanya dengan sodokan sodokan mantap. Gede menempatkan diri tidur menyamping didepan istriku dalam posisi muka saling berkebalikan. Ia sodorkan batang kemaluannya kemulut istriku. Lelaki itu segera membenamkan mukanya diselakangan istriku lalu mulai menggelitik kelentit istriku dengan ujung lidahnya. Anna mendesah penuh gairah namun tertahan penis Gede yang menyumpali mulutnya.

Setiap kali kudorong batang kemaluanku, rongga syahwatnya terasa berdenyut denyut. Luarbiasa nikmatnya dan membuatku ketagihan berat. Kuulangi lagi. Lagi. dan lagi...sampai rongga itu bergerak semakin menyempit. Aku terus mendorong. Semakin menjepit!. Kudorong lagi! Sampai akhirnya memancarlah cairan cintanya yang penuh dengan kepuasan.Tubunya sampai menggigil menahan berjuta juta sengatan kenikmatan.

Kami merubah posisi lagi. AKu duduk diujung ranjang. Istriku merangkak didepanku sambil genggam batang kemaluanku. Ia gosok gosok dan mengulumnya dengan sangat ahli. Sementara itu Gede menyetubuhi istriku dari arah belakang. Sodokan lelaki itu begitu kuatnya sehingga istriku ikut terhuyung huyung kedepan. Lelaki itu mempercepat gerakannya. Istriku sampai memeluk pahaku erat erat saking gencarnya serbuan penis jumbo Gede. Semakin cepat!

Akhirnya dalam waktu yang hampir bersamaan keduanya meledak digempur badai orgasme yang sangat dahsyat!. Semburan lahar panas yang bertubi tubi yang dipancarkan oleh dua sumber segera melebihi daya tampung lubang syurga istriku yang kecil. Lahar itu meluap lalu meleleh leleh keluar. 

Kuminta Anna mengocok lebih cepat lagi karena aku sudah ingin sekali menyusulnya. AKu juga memintanya mengulum dan menghisapi agar lebih cepat sampai. Dan benar dalam hitungan menit segera kurasakan kuatnya topan kepuasanku menggemuruh dan bergerak semakin dekat. Ku pegang kepala istriku dan menahannya kuat kuat. Kupaksa mulutnya menenggak setiap pancaran cairan kejantananku. Anna tidak berusaha mengelak seperti tadi. Ia menurut saja dan menghisap seluruh semburanku hingga tuntas.

Hampir jam delapan malam waktu setempat saat kami tiba kembali dihotel. Kami langsung mandi dan bersiap siap makan malam. Saat itu kami mendiskusikan acara liburan kami. Kami sepakat menilai liburan kami saat itu menjadi liburan paling berkesan. Kami juga saling bertukar kisah petualangan asmara kami dengan sangat hangat mesra dan romantis.Susana itu dengan cepat menaikkan libido kami.Sehingga Kami mempercepat acara makan malam kami dan segera beralih kedalam kamar tidur.

Kupeluk tubuhnya sambil menempelkan bibir pada bibirnya. Kuajak istriku berpautan dengan sangat dalam dan lama sampai napas kami terdengar terengah engah. Kubenamkan lidahku pada rongga mulutnya. Kusapukan merata lidahku sambil mencari cari lidahnya. Tubuh kami semakin rapat dan mulut kamipun tak terpisahkan lagi. Saat itu kami benar benar sedang kasmaran. Rasa nya kami sedang mengulangi masa masa indah saat berpacaran. Dulu sekali. So sweetttt.Kuciumi lehernya, bahunya, dagunya.... lalu kubalikkan tubuhnya dan mulai menciumi punggungnya. Ia meraih tanganku mengajak berbaring diatas ranjang. Kuelus wajahnya. Sangat cantik bahkan menjadi berlipat lipat lebih cantik dari biasanya, sembari menelusuri lekuk payudaranya yang masih terbungkus gaun malam.

Kulepaskan pakaiannya satu demi satu. Ia melakukan hal yang sama.Selanjutnya kami bergulingan diatas ranjang. Saling menyentuh menjilat dan menghisap. Aku bergulir keatas tubuhnya dan mencari posisi yang paling nyaman untuk menghampiri vaginanya. Liang itu telah memerah basah dan terbuka lebar penuh hasrat birahi. Kumasukkan lidah kedalamnya menggerakkannya berkeliling dan menggetarkan dinding dalam lubang senggamanya. Kugelitik dan kukitari kelentitnya yang telah menonjol penuh desakan birahi. Membimbingnya semakin naik menuju puncak. Anna melengkungkan punggung penuh nikmat dan melakukannya terus hingga lendir klimaksnya terpancar keluar. Ia mencapai puncak sambil meremasi rambutku.

Kami bergulingan. Aku yang dibawah sedang ia yang diatas. Anna mendekatkan mulutnya pada penisku. Ia mengulum dan mulai mengeluar masukkan dari mulutnya, menghisapiku turun naik. Saat aku hampir mencapai puncak kuangkat tubuhnya lalu menempatkan diatasku. Ia mulai menggoyangkan pinggulnya seperti orang sedang menggilas cucian, maju mundur. Saking nikmatnya Anna sedikit membungkukkan badannya sehingga aku dengan gampang dapat membenamkan wajahku kedalam payudaranya yang montok. Juga dapat mengulum putingsusunya yang menonjol keras.

Anna semakin merendahkan pinggulnya sehingga batang kemaluanku semakin dalam terperosok kedalam lorong surgawinya yang sarat kenikmatan. Ia semakin merapatkan kelentitnya pada pangkal kemaluanku lalu menggesekannya dengan sangat liar. Ia melenguh keras keras sambil terus menggoyang sampai ia tuntas menikmati orgasmenya.

Kubalikkan tubuh istriku dan membuatnya menungging diranjang. Kuangkat sedikit pinggulnya untuk mempermudah pemasukanku dari belakang. Kudorong masuk kemudian kuatrik lagi. Masuk lagi,keluar lagi. Sementara itu kugunakan tangan untuk meremasi bongkahan pantatnya yang padat membulat tampak sangat menggairahkan. 

AKu semakin terangsang!. Kuperkuat dan kupercepat sodokanku sampai kantung zakarku menepuk nepuk pantatnya. Setelah beberapa saat kami mencapai orgasme hampir bersamaan. Tubuh kami bergetar dan berulang ulang memancarkan cairan cinta kami berdua.Malam itu kami meneruskan bercinta sampai dini hari karena hari itu menjadi hari terakhir liburan kami yang penuh fantasi liar. Penuh kejutan penuh sensasi dan yang pasti penuh kenikmatan. Puasss banget rasanya bagaikan hidup di surgaloka. Entah kapan kami bisa mengulanginya. Cinta kami semakin indah bersemi. Biarlah kami memaknai sendiri cinta kami dengan bahasa yang hanya kami berdua yang bisa mengerti. 

Fajar hampir merekah ketika kami terbujur kelelahan setelah habis habisan melampiaskan nafsu. 

Keesokan harinya aku dan istriku mesti bertolak kembali kekota kami untuk melanjutkan dengan kehidupan normal seperti 
biasanya.........

sumber: www.krucil.com

No comments:

Post a Comment