Monday, May 28, 2012

Not Enough

 Nama saya Andy, 26/m/kota M, saya dan pacar saya keturunan chinese, pacar saya, Yanti 25 tahun. Orangnya cantik, wajahnya alim, polos, bodynya bagus, dadanya ukuran standard, kulitnya putih, dan yang paling mengesankan dari bagian tubuhnya adalah Pantatnya!:) bagi saya sih.. mengalahkan pantat J-LO. Sungguh padat dan berisi. Kalau kami bergandengan berdua, melihat dari tampang kami yang alim, sungguh tidak akan ada yang menyangka bahwa kami menyimpan gairah yang gila didalam diri kami.
Ok dhe, sekian pengenalannya.

Saya dan Yanti pacaran sudah lebih 2 tahun, dan bercinta sudah lebih dari 200x. Kami sangat puas dengan pengalaman sex kami, hanya saja sejak 1 tahun lalu, saya memiliki suatu kelainan yang cukup aneh, saya sangat bergairah jika menghayalkan Yanti bercinta dengan orang lain, tidak perduli siapa, pokoknya dengan membayangkan hal itu, gairah saya meledak. Semula Yanti agak risih dengan fantasi saya, akan tetapi dengan rayuan maut, dia dapat bergairah juga membayangkan hal itu. Singkat cerita, kamipun dapat mewujudkan ide gila tersebut.. dan sampai sekarang, tidak ada yang berubah diantara kami, tetap saling mencintai, dan saling percaya. Semula Yanti takut dianggap selingkuh dan murahan, tetapi bagi saya jika hal itu dilakukan atas pengetahuan dan anjuran saya, bagaimana hal itu dapat dikatakan selingkuh dan murahan? (setuju tidak?) kita cuma menganggapnya: SEX ONLY..

Berikut akan saya ceritakan pengalaman-pengalaman ML dengan yanti dengan mengikut sertakan pihak ketiga.


Peristiwa Pertama

Kami biasanya bercinta dirumahnya pada saat kedua ortunya bepergian, suatu malam, saya sedang berduaan dirumahnya.. kita lagi bercanda sofa, tiba-tiba dengan genitnya Yanti menyingkapkan kaos saya, menggigit puting saya..
“Hmm.. gila loe.. ntar gua nggak tahan lo..” ucapku asal.
Dia cuman melirik dengan mata binal dan kembali menjilat2 putingku sesekali menghisapnya kuat..
“Agghh.. jangan Yan.. ntar Herry pulang, kita belom tau dia malam ini nginap dirumah temannya ato nggak..”
“Tenang aja.. bentar aja.. masukkan bentar aja.. gua pengen loe muncrat, dah 2 minggu ga liat loe muncrat”, kata Yanti enteng, sambil meremas pantatku kuat.

Pembaca, perlu diketahui, Yanti ini walau dari luar kesannya sangat alim, justru menyimpan gairah yang binal, dia suka dimaki sewaktu bercinta, semakin jorok kata-kata yang keluar, dia semakin gila, ditengah permainan dia juga suka dikasari (tapi kita tidak menganut sex sadisme, hanya variasi liar dan kasar). Sementara dalam kehidupan sehari-hari Yanti sangat menjaga tutur katanya, nyaris tidak pernah saya mendengar dia mengucapkan kata kotor kecuali kalau dia sangat marah. Singkatnya alim deh, halus orangnya!
“Nhh.. nggak ah Yan, jangan.. ga enak tiba2 Herry pulang, ntar kepergok lagi..”
“Bangsat loe.. tenang aja, kedengaran kok suara motornya kalo dia pulang.. elo konsen aja.. segera keluarin mani loe.. gua lagi haus.. cepet” katanya sambil menurunkan celana pendek saya dan CD saya.

Penis saya yang belum tegang sepenuhnya langsung nongol.. dia cuman meliriknya dengan pandangan binal, sambil menggodanya dengan menyentuhkan ujung lidahnya di kepala penis saya.
“Tuh liat dah keluar cairannya.. elo tenang aja.. laki-laki nggak tau diuntung.. udah bagus gua mau jadi budak kontol loe..” kata-kata yang kasar tapi menggairahkan kembali keluar dari mulutnya..

Kami melakukan ini di rumahnya dilantai 2 disofa ruang keluarganya.. Yanti dengan sangat sangat lihai meng-oral saya. OH ya.. satu hal lagi, Yanti memiliki kemampuan yang sangat Spektakuler dalam oral sex dan Hand JOB, sangat expert! Kalau dia lagi Haid, dan saya butuh, dia hanya butuh 3 menit untuk mengeluarkan mani saya dengan mulutnya, sementara kalau bercinta, saya bisa tahan 30 menit untuk orgasme (Yah.. kami menganggap itu sebagai suatu kelebihan). Kalau berbicara soal ukuran, saya rasa saya tidak dapat membanggakan ukuran saya.. Yahh.. normal lah.. ukuran orang Asia!

“Hmm.. gimana rasanya? cepat bilang! apa yang dirasakan kontol lu sekarang?!”, ucap Yanti disela-sela kesibukannya menghisap penis saya.
“Hehe biasa aja.. nggak ada yang spesial” pancingku untuk membangkitkan kemampuannya.
“Bangsat, bagaimana dengan ini..”, Yanti langsung menghisap kuat penisku dan melepaskannya, kedengaran suara “PLOP” dihisap kuat lagi sambil disedot2 didalam mulutnya.. Ya ampun ini gua nggak tahan dia pintar sekali..
“Arrhh..” cuman itu yang bisa keluar dari mulutku. Tanganku meremas rambutnya..
“Kalau yang ini bagaimana?” dilepaskannya hisapannya, dikocoknya batangku dengan lihai, sambil menghisap testisku ganas.
“Agghh..” kembali cuma kata itu yang dapat keluar dari mulutku.
“Bagaimana dengan yang ini..?!” ucapnya sambil tetap mengocok batangku dan menghisap putingku.
Saya sangat sensitif dengan puting dada.

Perlu diketahui, semua percakapan kami dengan menggunakan bahasa chinese, tapi disini saya terjemahkan dalam bahasa Indonesia (yahh tentu supaya pembaca mengerti).
“Ampun Yan.. jangan yang itu.. uggh”
Yanti terus mengocok batangku, sambil menghisapnya dengan lihai.. saya merasakan sperma saya berdesak2 akan keluar..
“Yan.. cepat Yan.. dikit lagi.. gua dah mau muncrat.. plzz..”
“Oh ya.. mau keluar ya.. elo mau keluar dimana.. di tangan gue ato dimulut gue.. hmm” goda Yanti lagi..
“Mulut lu Yan.. mulut.. gua pengen muncrat dimulut loe..”
“Oh ya.. boleh.. boleh..” kata Yanti seraya memperlambat kocokkannya.
Dia ingin menggoda ku, membuat saya memohon-mohon padanya.
“Cepat Yan.. jangan lambat gitu.. plzz..”

“Mau keluar ya..? Kaciaan.. nggak deh.. kalo mau keluar, elo bayar gua dulu.. elo harus anggap gue tuh Pelacur.. gua tuh pelacur.. tau nggak..? 1juta! elo boleh muncrat di mulut gue, gue telan mani loe sampe kering.. mau nggak..” goda Yanti lagi..
“Bangsat nih anak” pikir gue.. soalnya kalo gua janji, bener-bener gua harus kasi 1 juta buat dia.. tapi desakan untuk muncrat udah nggak tertahankan..
“Anjing lo.. Bangsat.. pelacur.. keluarkan gue.. keluarkan mani gue dimulut lu.. cepatt” erangku sambil mendorong kepalanya cepat..
Yanti tidak menunggu lama lagi.. tangan kanannya mengocok batang kemaluan ku.. mulutnya menyedot kepala penis saya.. gerakannya sangat cepat.. gua bener-bener nggak tahan lagi..
“Anjing lo.. gua dah mau keluarr.. aaghh..” saya tekan kepala Yanti dalam2, sedetik itu.. sperma saya dengan derasnya keluar berkali-kali dimulut yanti.. Yanti agak kewalahan menghadapi banyakknya sperma saya.. sampai-sampai mengalir keluar dari mulutnya..

Yanti terus menghisap penis saya.. dan benar, tidak setetespun yang tersisa.. kemudian Yanti terduduk di lantai sambil memperhatikan saya yang sedang meregang menikmati sisa orgasme saya. Dia memandang saya dengan pandangan mata yang aneh.. seolah-olah ikut merasakan apa yang saya rasakan..

Tiba-tiba dengan sangat tiba-tiba, mungkin karena serunya permainan tadi, kami tidak mengetahui ada sosok yang berdiri diatas tangga memperhatikan apa yang kami lakukan tadi. JIMMY! Temannya adik cowo Yanti yang kebetulan disuruh Herry mengambil barang yang ketinggalan dirumah, berdiri menjublak tidak percaya atas apa yang dilihatnya. Tangannya kuat meremas ujung tangga, dengan mulut yang terbuka. Jimmy 23 tahun, teman adik kandung Yanti, sedang berdiri memperhatikan kami.

Bak disambar kereta api.. Yanti sampai menjerit, dan dengan wajah pucat seperti kertas, sementara saya dengan gerak reflek kecepatan cahaya, langsung menaikkan celana saya! Syuutt beres semuanya, seperti tidak ada kejadian apa, hanya saja Yanti tetap duduk didepan saya di lantai, pas di depan selangkangan saya.. dengan sisa sperma masih mengalir dari sela2 mulutnya..

Dengan sekejap pula saya berpikir”wah kesempatan mewujudkan fantasi sex kami bisa terwujud sekarang jika Jimmy diikut sertakan, sekalian dia jadi bisa tutup mulut, kalo dia ikut terlibat, tentu dia nggak berani bilang ke orang lain, masa dia mau pacarnya tau?jadi, sekali tepuk 2 lalat sekalian.. hehe”

Saya merasa kalau ide ini terwujud, Yanti tidak akan keberatan, kami tahu betul Jimmy ini orangnya bagaimana, tidak berandalan, ganteng, tubuhnya atletis, jauh lebih atletis dari tubuhku, dan yang paling penting dapat dipercaya!
“Ehm.. Jim, elo kok bisa masuk?” tanya Yanti mendahuluiku
“Ah? uhh.. eh.. nggak.. sorry.. gue nggak tau.. eh.. Herry kasi kunci rumah ke gue, dia nggak tau lu orang ada dirumah, ada barang ketinggalan..” sahut Jimmy gugup dengan wajah yang nggak kalah pucat.
“Jim, plz jangan bilangin ke orang lain yach, plz ya..” mohon Yanti.
“Nggak deh.. nggak bakal.. percaya deh” sahut Jimmy cepat.

Gue segera kedipin mata ke Yanti, suruh dia pergi bentar, untung Yanti nggak banyak tanya, langsung ngeloyor ke kamar mandi. Gue hampirin Jimmy.
“Jim.. gue tau lu bisa dipercaya, lu mau nggak ikutan?” tanya gue langsung.
“Hah? ikut apa?” masih tanya Jimmy dengan wajah begonya.
Dalam hati gue happy banget, Jimmy ini ganteng.
“Kita ML bertiga mau nggak? gak pa pa kok, Yanti pasti mau, kita sudah lama inginkan hal seperti ini”
“Tapi loe harus janji, ini hanya antara kita bertiga, dan ini cuman SEX, tidak melibatkan perasaan” jelasku.

Singkatnya, setelah segala perjanjian disetujui, dan skenario telah dirancang. Jimmy akan pura-pura pergi, saya dan Yanti akan bercinta, dan Jimmy harus muncul ditengah-tengah permainan.
Setelah Jimmy pura-pura pergi”Yan.. cepet dong.. yang tadi belom selesai..” teriakku.
Yanti keluar dari kamar mandi”Jimmy dah pergi? dia bisa dipercaya?”
Saya tidak menjawab pertanyaannya, langsung gue peluk dia, sampai dia merapat ke dinding, tanpa basa basi, gue turunkan celana dan CD gue.
“Andy.. gila loe ya.. gue masih shock..” protes Yanti.
“Diem aja loe bangsat, hisap kontol gue, lanjutin yang tadi!” sahutku pura-pura garang, sambil menekan pundaknya untuk jongkok menghisap penis gue. Yanti mulai menghisap penis gue yang mulai keras.
Tiba-tiba gue balikkan badan Yanti, langsung gua buka roknya dan CDnya, Yanti dalam posisi menungging, dengan kasar dan buru-buru gue tempelkan penis gue di bibir vaginanya yang sudah terbuka.

“Andy.. jangan dong, gue masih shock.. jang.. aahh”
Yanti belum sempat menyelesaikan kata-katanya, penis gue sudah menghunjam dalam vaginanya. Gue nggak beri dia kesempatan, dengan memegang pinggulnya, gue kocok dengan cepat penisku didalam vaginanya.
“Aaghh.. bangsat lu.. suka-suka lu aja fuck gue..” erang Yanti.

Setelah merasa cukup, gue cabut penisku, dorong Yanti ke sofa, gue kangkangin dadanya sambil jejalkan penis gue ke mulutnya.. selagi Yanti menyedot penisku, gue ambil handuk yang tadi dah gue persiapkan untuk ngikat matanya..
“Andy.. kok..” protes Yanti.
“Stt.. nikmati aja” sahutku cepat.

Yanti yang masih bingung, gue telungkupkan, dan gue masukkan dikit2 kemaluan gue kedalam vaginanya.. masuk dikit, gue cabut lagi.. masuk cabut lagi..
“Arhh.. mau lu apa sehh.. jangan gitu.. masukkin semuanya bangsat.. hunjam dalam-dalam..” protes Yanti.
Pas, saat itu Jimmy datang dengan senyap2, gue tersenyum sambil tetap godain Yanti dengan penetrasi yang setengah-setengah..
“Masukkin dong Dy.. Plzz..” erang Yanti.. yang tidak tahu Jimmy sudah didekat kami.

Segera gue kode Jimmy untuk gantiin posisi gue, dia ngerti, langsung buka pakaiannya sampai bugil, Wow.. kemaluannya sudah tegang.. Hebat nih anak, pikir gue.. Gue kode lagi Jimmy untuk basahkan kemaluannya supaya Yanti nggak curiga. Jimmy pelan-pelan dengan senyap membasahi kemaluannya dengan ludahnya sendiri, hmm batang kemaluannya cukup besar, setidaknya diameternya lebih besar dari punya gue..
“Dy.. cepat dongg..” pinta Yanti.. yang masih dalam keadaan tertutup matanya dan posisi membelakangi kami.

Segera dengan cepat kami berganti posisi.. dengan sangat senyap.. Jimmy langsung menempelkan penisnya di bibir vagina Yanti, gue disamping mereka tidak terlalu jauh, melihat jelas, sekarang pacarku Yanti, orang yang paling gue cintai, sebentar lagi akan dimasuki penis lain, selain penis gue. Yanti masih perawan waktu pertama kali ML sama gue, dan cuman pernah ML sama gue saja, sekarang, sesaat lagi, dia akan merasakan penis yang kedua dalam hidupnya..

Perasaan gue campur aduk, gairah yang meledak2 melihat keadaan itu, cemburu, menyesal, senang.. kayak gado-gado deh.. sekujur badan gue jadi dingin, gemetar.. ketika melihat Jimmy mulai memegang pinggul Yanti.. dan mulai mengesek2 kepala penisnya di bibir vagina Yanti, dan sekarang mulai memasukkan kepala penisnya ke dalam vagina Yanti.. saya sangat bergairah menyaksikan ini semua..
“Masukin dy.. plzz.. tunggu apa lagi..? gue dah lama nggak ngerasain sperma loe muncrat di vagina gue.. plzz.. shake gue.. plzz.. gue pelacur.. gue murahan.. entotin gue plzz.. gue.. aahh” jerit Yanti yang belum menyelesaikan perkataan mesumnya, karena Jimmy sudah menghunjam habis batangnya didalam vagina Yanti.
“Ugghh.. gilaa.. dalam banget.. bangsat loe.. kenapa kontol loe jadi.. ahh” jerit Yanti yang tidak sempat menyelesaikan kata-katanya karena Jimmy dengan cepat mengocok penisnya didalam kemaluan Yanti.

Gue bener hampir pingsan menyaksikan ini, Yantiku yang kucintai sedang merasakan penis yang kedua dalam hidupnya.. dia sedang merasakan kenikmatan yang diberikan oleh orang lain.. dan perasaanku yang amburadul menyadari ada seorang pria yang sedang meraih kenikmatan dengan menggunakan tubuh pacarku yang sangat ku cintai.. kedua orang ini sedang merasakan kenikmatan yang sangat. Jimmy terlihat sangat berusaha menahan erangannya.. Yanti menjadi sangat liar, berteriak tanpa perduli apa yang terjadi..

“Anjing loe.. enak banget.. kontol loe gede banget.. kontol loe tambah gede, tambah perkasa.. bangsat loe.. kenapa jadi begini.. shiitt.. kocok gue cepat.. kasari gue..” ceracau Yanti nggak karuan.
Jimmy tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, langsung menampar pantat Yanti dengan keras, dan menhunjamkan kemaluannya dalam-dalam. Tiba-tiba selagi mereka asik, gue kode Jimmy untuk mundur, gue pengen ngerasain jepitan Yanti, Jimmy mundur teratur, langsung gue gantiin.. gue hunjam dalam penis gue yang agak menciut..

“Ahh.. kok.. kenapa.. kontol loe..”
Belum selesai perkataan Yanti, penisku sudah membengkak kembali didalam vagina Yanti.. gue kocok terus.. dengan kasar dan dalam.. mungkin karena sensasi yang begitu besar, gue merasa sperma gue sudah diujung-ujung mau muncrat.. segera gue kode Jimmy untuk ambil alih.. Jimmy kembali menghajar vagina Yanti..

Ini saatnya Yanti diberi kejutan pikir ku.. segera dengan senyap gue ke hadapan Yanti, pelan-pelan mengarahkan penisku yang sudah mau muncrat ke mulut Yanti.. dengan pelan-pelan.. sementara Jimmy dengan cepatnya tetap mengocok batangnya divagina Yanti.. tiba-tiba, gue pencet mulut Yanti, dan kemaluan gue yang sudah dihadapan Yanti langsung menyeruak masuk dimulutnya.. Yanti tersentak dan reflek membuka penutup matanya..
“Aahh.. loee.. kok..?” Yanti langsung melihat kebelakang, mendapati Jimmy sedang menghunjam vaginanya.. dari parasnya gue tau Yanti sangat shock.. dia langsung melihat ke gue.. dan saat itu..

“ANJING.. loe.. kokk?” belum sempat Yanti menyelesaikan perkataannya.. mulutnya sudah dipenuhi oleh sperma gue yang muncrat dengan banyaknya.. pada saat itu juga, Jimmy sudah mau klimaks juga, dia dengan kasar membalikkan tubuh Yanti, dan tanpa basa basi memasukkan kemaluannya divagina Yanti.. langsung mengocoknya dengan ganas, Yanti yang masih belum menyadari apa yang sedang terjadi, langsung menerima semprotan sperma Jimmy di dadanya.. sangat banyak.. dan sangat mengesankan.. suatu peristiwa yang sangat dahsyat bagi saya..

Setelah segala ketegangan berlalu..
“Yan.. sorry deh..” ucapku
“Iya.. gue juga sorry..” timpal Jimmy
Yanti masih diem aja.. shocknya masih tertinggal.
“Gue jaga rahasia kok.. dan ini cuman kita bertiga yang tau, suerr.. gua juga nggak mau cewe gue tau, mati gue dibunuhnya” ucap Jimmy

Gue kode Jimmy untuk berlalu, Jimmy berlalu, meninggalkan kami berdua.
“Yan.. udahlah.. elo jangan gini deh.. gue cuman mau wujudkan sensasi kita.. gua jamin deh nggak ada yang berubah antara kita.. gue tetap cintai lu, ga ada yang berubah.. percaya lah.. tadi cuman SEX, anggap aja dia tuh vibrator..” jelasku.
Setelah diam lama.. Yanti menyahut”Gua marah nih”
“Plzz.. udah deh.. marah napa?”
“Marah! karena elo napa nggak bilang dari awal.. supaya gue bisa lebih nikmatin kontol Jimmy yang gede” ucap Yanti sambil tertawa..

Pembaca.. dengan tawanya itu.. hilanglah semua ganjalan.. dan tawanya itu menandakan, petualangan baru kami sudah dimulai.

Semenjak peristiwa itu, Jimmy pernah menelepon gue dan ngajak main bareng lagi, tapi kami tolak dengan tegas, kami punya komitmen, sekali untuk seorang, tidak boleh berulang dengan orang yang sama. Bukan tidak percaya pada Yanti, hanya saja untuk mencegah orang lain memiliki perasaan kepada Yanti, karena Yanti ini sangat dahsyat dalam bercinta, siapa yang pernah merasakan tubuh Yanti, pasti akan kecanduan, percaya deh pembaca.. atau diantara pembaca ada yang berminat dikeluarin spermanya oleh Yanti? He he he

2 minggu sejak peristiwa itu, kami mulai memikirkan mangsa baru lagi, kali ini Yanti yang agak heboh, pengen merasakan ML bareng yang sebenarnya, soalnya waktu itu, dia nggak bener2 menikmatinya. Tapi kami masih bingung, lelaki mana yang akan beruntung kali ini?kami belum menemukan orang yang tepat. Praktis sejak peristiwa malam itu, kami tidak melakukan hubungan badan, soalnya pengen rame-rame seh.

Gue punya seorang teman yang akrab, namanya Wilsen. Wilsen ini orangnya agak-agak loser, walau otaknya encer, tapi loser deh. Orangnya baik, tidak ganteng, agak pendek, dan banyak bulu. 2 tahun lalu Wilsen ini melepas perjakanya dengan seorang pelacur seharga 80ribu!Semenjak itu, selalu mengumbar nafsunya sama para pelacur, tetapi tetap menyimpan keinginan yang begitu besar untuk bercinta dengan cewe baik-baik, dan tidak pernah kesampaian tentu saja. Orangnya jelek amat seh.

Sudah sejak lama temanku ini menyimpan obsesi yang begitu besar kepada Yanti. Sebagai teman, walau dia tidak pernah mengatakannya secara langsung kepadaku, tapi jelas gue tau obsesinya, baik dari saat dia bercanda atau saat dia memandang Yanti.

Suatu hari, sabtu siang, gue bersama Yanti sedang menikmati weekend disebuah hotel berbintang dikota kami. Rencana kami sebenarnya gila. Saking tidak ada cowo yang tepat untuk diajak main bareng, kita berencana untuk menggoda room boy hotel untuk ML mah Yanti. Tetapi kami masih sangsi untuk melakukannya. Perjanjian tetap perjanjian, kami tidak boleh ML berdua saja, harus bertiga. Sekarang kami lagi bingung memilih, cowo yang tepat untuk weekend ini.

Dikamar hotel, Yanti hanya memakai baju tidur dan tidak memakai pelindung didalam sama sekali.
“Dy.. mana upeti mu? udah 2 minggu nih.. udahlah, kita nggak usah sama cowo lain..” rengek Yanti.
“Sabar dong.. masih siang neh.. ntar malam kita ke disco deh, nyariin yang tepat buat lu”
“Nggak deh.. nggak bakal ketemu, tampang kita baek baek, mana ada yang ketarik.. sekarang aja deh, room boy juga nggak pa pa” ucap Yanti sambil meremas penisku yang masih kecil.

Tiba-tiba muncul ide gila gue.. diem-diem gue SMS ke Wilsen”Sen.. datang ke hotel xxx kamar 703, gue ada kejutan buat loe, dalam 30 min harus nyampe loe”.
Gue nggak gitu yakin ide ini bagus, Yanti emang senang tiap kali gue bilang Wilsen syur mah dia, dan sering onani bayangin dia. Gue juga nggak tau apa Yanti mau mah Wilsen, tapi gue cuek aja, ada sensasi sih, lihatin cewe gue di fuck mah teman gue yang udah kebelet amat mah Yanti. He he he Jahil emang.

Membayangkan beauty and the beast bakal bercinta, penis gue tiba-tiba bereaksi, walau belum keras penuh, langsung gue tindih tubuh Yanti, tanpa basa basi, gue singkap daster bawah Yanti, dan segera gue masukkan batang kemaluan gue.
“Agghh Gila loe ya.. sakit tau.. jangan ahh” jerit Yanti
“Diem aja loe.. gua nggak tahan lagi..” ucapku sambil menarik keluar penisku dan menghunjamkannya lagi.

Vag Yanti emang dahsyat, baru begitu saja udah langsung ready to fuck, cairannya sudah keluar, gue dengan bernafsu membayangkan sebentar lagi Yanti akan merasakan penis yang ketiga dalam hidupnya. Yanti menjerit-jerit nikmat, pada saat itu gue nggak sadar lagi, berbareng rasa cemburu dan sensasi yang begitu dahsyat, gue kocok dengan dahsyatnya dengan kasar dan liar, tiba-tiba gue tampar wajah Yanti..
“Anjing lu.. pelacur.. elo pengen kontol..? huh? pengen berapa kontol? murahan!” maki ku sambil menampar wajahnya lagi..

Yanti hendak membalas menampar wajahku, dengan sigap gue tangkap kedua tangannya, dan tetap menghajar kasar vag nya, gue nggak peduli dia adalah orang yang kucintai, saat ini gue cuman menganggap dia pelacur! Yanti tidak berdaya dibawah gue, matanya liar menatapku, tangannya kucengkeram kuat, tiba-tiba gue pencet mulutnya sampe terbuka, phuiii.. gue ludahin mulutnya.. gue teteskan ludah gue ke dalam mulutnya.. Perlakuan kasar gue ini rupanya membuat Yanti seperti orang kesurupan, dia dengan ganas menggoyang pinggulnya dan mencakar punggungku. Kami bercinta seperti orang gila.

Tiba-tiba..”Ding.. Dong..”, bel berbunyi.. kami terdiam.. gue tau itu Wilsen yang datang, Yanti masih bingung.. antara kesal karena nafsunya yang lagi tanggung dan heran, siang-siang gini siapa yang datang?
“Elo tenang aja, baring aja.. jangan tutup vag loe.. gue liat bentar siapa yang datang.. ingat jangan tutup vag loe.. biarkan terbuka.. pelacur murahan..” canda ku.. Yanti cuman meringis..
Begitu pintu terbuka, gue bisikkan ke Wilsen”Sen, Yanti lagi terbaring, nafsunya lagi tinggi.. gue kasi kesempatan sekali seumur hidup buat loe..”
“Heh? anjing loe? yang bener? gue bole..” ucap Wilsen yang masih bingung.
“Nggak mau loe? ini cuman sekali seumur hidup loe.. tapi ingat.. ini cuman sex, dan cuman diantara kita aja, ini cuman sekali saja!”

Wilsen tidak dapat menyembunyikan rasa gugupnya.. dia gemetar seperti orang kedinginan. Gue tutup pintu kamar, terdengar suara Yanti”Siapa sayy? cepat kemari dong.. vag gue dah terbuka lebar neh..”
Wilsen hampir pingsan mendengar itu.. dia nggak berani bersuara.. tangannya yang satu menopang ke dinding, takut jatuh kali dia. Tidak lama kemudian, gue mah Wilsen dah muncul didepan Yanti..

Senyap.. sunyi.. kita bertiga terdiam.. saling memandang.. kemudian dengan kecepatan 1/1000 detik, Yanti menyambar selimut menutupi badannya..
“Dy.. GILA LOE YAAAA” jerit Yanti agak histeris.
Wilsen langsung pucat wajahnya.. jakunnya turun naik..
“Eh.. gue cabut dulu deh..” masih dalam keadaan gemetar yang amat sangat.
“Huahahaha.. jangan dong Sen.., Yan.. ini Wilsen udah lama pengen nyobain loe.. loe kasi dia pengalaman sekali seumur hidup deh..” ucapku enteng sambil melangkah duduk di sofa. Wilsen masih tetap di posisinya, sangat teguh, seolah kakinya terpatri dilantai.
Nafasnya ngos-ngosan.. menderu-deru bak angin topan.. nafsunya sudah di ubun-ubun..

Gue tarik Yanti keluar dari selimut.. Yanti masih tetap menutup wajahnya dengan kedua tangannya..
Perlahan gue bisikkan ke Yanti”Tenang aja say.. apa loe nggak merasa sensasi yang dahsyat, loe fuck mah orang yang dah lama jadi pengagum loe, yang tiap hari onani dengan ngebayangin loe? elo bakal membuat dia merasakan peristiwa terhebat dalam hidupnya.. mani nya bakal muncrat di tubuh loe.. waktu itu, dia seolah nggak percaya..”
Berhasil! Yanti cukup terangsang dengan kata-kata mautku tadi.. perlahan dia melepaskan tangannya.. dan memandang Wilsen yang masih gemetar.. tiba-tiba Yanti ketawa..
“Ha ha ha.. Sen kok gemetar gitu? oke deh.. relax aja..” ucap Yanti, namun gemetarnya Wilsen tetap nggak berkurang.

Gue ambil inisiatif untuk mencairkan suasana. Gue lepaskan handuk yang membungkus penis gue, penis gue yang lemes segera menggantung keluar.. gue tarik Yanti untuk duduk di pinggir tempat tidur, gue arahkan penis gue yang masih lemes ke mulutnya.. agak ragu.. Yanti membuka mulutnya, dan menerima penisku masuk ke mulutnya.. dihisapnya perlahan.. disedot-sedotnya.. hmm nikmat sekali.. sesekali gue lihat Yanti sambil menghisap penis gue, sambil melirik ke arah Wilsen.. gue tau ini saatnya..

Gue cabut penis gue dari mulut Yanti.. gue tarik Wilsen ke posisi gue.. wajah Yanti tepat di depat kemaluan Wilsen yang masih terbungkus rapi. Mereka secara bergantian menatap wajah gue yang senyum-senyum aja.
“Yan.. elo tau nggak.. gue tuh dah lama menghayalkan ada peristiwa seperti ini..” ucap Wilsen sambil gemetaran.
Yanti masih tetap diam, hanya memandang lurus ke arah kemaluan Wilsen yang terbungkus jeansnya. Wilsen berdiri tepat didepan Yanti yang duduk di pinggir tempat tidur.
“Emang loe.. sering hayalin apa ttg gue?” jawab Yanti tiba-tiba.
“Andy sering cerita kemampuan loe yang dahsyat dalam bercinta, hisapan mulut loe, gue pengen coba..”
“Ok deh.. gue wujudkan hayalan loe sekarang.. tapi ada syaratnya.. elo nggak bole menyentuh gue sebelom gue suruh.. elo diam aja.. nikmatin aja.. setuju?”
“Hah? kok.. ok deh..” ucap Wilsen bingung..

Gue duduk di tempat tidur menyaksikan pemandangan yang spektakuler.. Yanti duduk dipinggir tempat tidur.. dengan wajah yang berjarak 15cm dari kemaluan Wilsen yang masih terbungkus.. Wilsen berdiri dihadapan Yanti. Gue sangat terangsang melihat posisi awal ini.. dimana sebentar lagi.. Yanti pacarku, akan memberikan kenikmatan yang dahsyat kepada laki-laki lain. Perlahan terlihat tangan kanan Yanti terangkat, menyentuh kemaluan Wilsen dari luar celananya..
“Dah keras ya? cepat amat?” sindir Yanti..
Wilsen cuma diam aja.. dan tetap gemetar.

Yanti mengelus-elus lembut kemaluan Wilsen dari luar.. meremasnya perlahan.. wajah Wilsen merah padam, sementara Yanti sudah dapat mengontrol dirinya.. Yanti sangat relax.. nafasnya agak memburu, merasakan sensasi yang hebat, mungkin dia menyadari sebentar lagi dia akan memuaskan penggemarnya. Dengan perlahan.. sangat perlahan Yanti menurunkan ritslueting jeans Wilsen.. membuka kancing jeansnya.. dan dengan gerakan sangat perlahan, jeans Wilsen jatuh ke lantai. Suasana sangat senyap, yang terdengar hanya deru nafas Wilsen.. Yanti memainkan telunjuknya di kemaluan Wilsen yang masih terbungkus CD..

“Sudah sangat keras.. Sen.. elo mau muncrat di mulut gue ato di vag gue..?” ucap Yanti dengan suara yang serak namun seksi, terasa suara Yanti yang berat, tandanya dia juga nggak kuat menahan sensasi.. Yanti tetap mengelus-elus kemaluan Wilsen sambil menatap sexy mata Wilsen.. Wilsen cuma diam.. seolah tidak berani bernafas.. dia tidak menjawab pertanyaan Yanti..
“Elo mau nggak.. kontol lu ini.. gue masukkin di mulut gue? hmm?” goda Yanti.. sambil tetap menatap Wilsen.. dan tangannya tetap mengelus-elus kemaluan Wilsen.
“Mau nggak.. gue hisap? gue sedot-sedot didalam mulut gue?..” goda Yanti dengan nakalnya.

Terlihat Wilsen sangat gemetar mendengar kata-kata Yanti.. Gue jadi yakin bener.. spermanya tuan Wilsen ini sudah mau muncrat akibat sensasi ini. Tiba-tiba.. Yanti mendekatkan wajahnya dikemaluan Wilsen.. walau masih terbungkus Cd, hembusan nafas Yanti mengelitik kemaluannya.. Yanti menjulurkan lidahnya.. menyentuh kepala penis Wilsen.. secara tidak diduga.. Yanti dengan agak ganas.. melumat-lumat batang kemaluan Wilsen dari luar.. Wilsen mengerang hebat.

Yanti menghentikan kegiatannya.. memandang lurus hasil perbuatannya.. Penis Wilsen terbayang jelas, tercetak jelas dari luar CD nya yang telah basah kuyup oleh ludah Yanti.. hmm tidak terlalu besar.. kepunyaan ku lebih besar. Gue yakin pada saat itu, Yanti juga berpikiran sama..
“Gimana Sen? enak nggak? mau rasakan langsung kontol loe ini masuk dimulut gue? merasakan hisapan gue.. hangatnya berada didalam mulut gue?” goda Yanti lagi.
Wilsen cuman mengangguk.. seperti memohon dengan sangat..

Yanti, menurunkan CD Wilsen.. wow.. sekarang Wilsen terbuka polos dibagian bawah.. gila.. kemaluannya tegak keatas, keras.. walau tidak besar, namun urat-uratnya menonjol semua.. rambut kemaluannya lebat.. sangat lebat.. menimbulkan aroma yang khas.. aroma kejantanan pria. Yanti, untuk pertama kalinya merasakan aroma kemaluan pria selain kepunyaan ku, menimbulkan sensasi yang meledak didadanya..

Wilsen belum sunat, walau sudah tegang penuh, masih ada sedikit kulit yang menutupi kepala penisnya.. Yanti mengambil inisiatif, dengan tangan kanannya.. Yanti menyentuh ujung kemaluan Wilsen yang langsung gemetar hebat.. Perlahan-lahan.. Yanti menarik turun kulit yang menyelimuti kepala penis Wilsen.. Yanti tersenyum nakal, melirik ke arah gue yang juga sedang menahan nafas menyaksikan ini semua..

Yanti dengan posisi setengah jongkok diatas tempat tidur.. perlahan-lahan.. sangat pelan.. membuka mulutnya.. menghembuskan nafasnya dari mulut.. menerpa ujung kemaluan Wilsen, dan didetik yang lain.. seluruh kemaluan Wilsen telah amblas di mulut pacarku tercinta, Yanti..
“Agghh..” cuma itu yang terdengar dari mulut Wilsen..

Sementara itu.. kemaluan Wilsen tetap terbenam dimulut Yanti.. Yanti tidak bergerak.. hanya membiarkan kemaluan Wilsen bersarang di dalam mulutnya.. Hebat Yanti ini, dia tau cara membuat orang kesurupan dan tergila-gila.. Yanti mulai mengetatkan otot mulutnya.. namun tetap tidak bergerak.. dia merasakan sensasi mengulum kemaluan pria lain selain pacarnya.. dia merasakan dengan jelas.. kedutan-kedutan.. denyutan yang kencang yang berasal dari kemaluan Wilsen.. dia ingin merasakan sensasi ini lebih lama.. Tapi perbuatannya ini membuat 2 orang pria yang disekitarnya menahan nafas, menahan gejolak nafsu.. bertanya-tanya.. apa yang akan diperbuatnya setelah ini..

Setelah puas merasakan denyut-denyut kemaluan Wilsen.. Yanti mulai mengerakkan mulutnya dikemaluan Wilsen.. menarik dan menghisapnya.. dengan perlahan.. seolah mau menarik mulutnya.. tapi dengan tiba-tiba membenamkannya lagi.. menghisap dan menyedot kuat.. didalam mulut Yanti kemaluan Wilsen digelitik oleh lidah liar Yanti.. Yanti sekarang sudah tidak memperdulikan apa-apa lagi.. dia bener-bener menikmati kemaluan orang lain.. sensasi yang dahsyat..

Tiba-tiba Yanti meludahi ujung kemaluan Wilsen.. dan melumurinya disepanjang batang kemaluan Wilsen.. Yanti mulai mengocok batang Wilsen dengan tangannya.. perlahan.. cepat.. perlahan lagi.. sambil sesekali menjilat ujung kemaluan Wilsen.. Tanpa disadarinya.. Yanti ikut mengerang.. bercampur dengan erangan Wilsen.. Wah mereka bener-bener menikmati sensasi ini..

Pembaca.. sungguh sangat menggairahkan suasana saat itu.. erangan mereka berdua.. hmm.. tanpa sadar.. tanganku ikut bermain di kemaluanku yang menjadi keras..
“Yan.. ahh.. plzz.. stop Yan.. gue nggak tahan.. gue dah mau keluar.. plzz.. ugghh.. jangan..” mohon Wilsen yang sperma nya sudah di ujung-ujung..
“Hmm.. ehmm.. nikmati aja..” sahut Yanti singkat.. tanpa memperdulikan Wilsen yang sudah mau keluar..
“Jangan.. gue masih belum menghunjamkan kontol gue di Vag loe.. belum merasakan jepitan dan pijatan vag loe.. jangan.. uhh” ceracau Wilsen yang tidak begitu yakin apakah harus menghentikan kenikmatan ini..

Yanti menjerit-jerit kecil.. sambil mengocok kemaluan Wilsen dengan cepatnya tanpa belas kasihan.. gue nggak mengerti.. napa Yanti tidak menghentikan kocokannya.. Yahh.. mungkin dia ingin pamer kemampuannya..
“Enak..? enak bangsat.. ini yang loe mau khan? loe mau ini khan? elo dah lama inginkan ini kan? bangsat loe.. napa mau berhenti.. keluarkan.. cepat keluarkan.. gue izinin loe keluar.. muncrat dimulut gue.. didada gue.. cepat..” erang Yanti..

Wilsen menjerit keras.. dia tidak dapat membendung lagi arus spermanya.. diremasnya rambut Yanti..

“AAGGHH.. AANJING LOOEE.. Pelacurr..” jerit Wilsen.. tepat saat itu.. Yanti merasakan kedutan yang dahsyat ditangannya yang sedang mengocok kemaluan Wilsen.. dan sedetik kemudian.. terdengar teriakan 3 orang.. Wilsen.. Yanti.. dan Gue..
Wilsen muncrat dengan dahsyatnya di mulut Yanti yang sedang menjilat kepala penis Wilsen.. muncrat terus.. seolah tidak habis-habisnya.. muncrat ke wajah Yanti.. lehernya.. dadanya.. yang terbuka sebagian.. sangat kental pembaca.. kental dan banyak.. inilah akibat menahan sensasi yang sudah lama dipendam..

Penis Wilsen mengecil secara perlahan ditangan Yanti.. yang masih menggenggam kemaluan Wilsen.. pemandangan yang sangat spektakuler.. Yanti dengan wajah yang tidak percaya.. Wilsen juga.. gue juga.. Yanti dengan tangan berlepotan sperma.. dan masih menggenggam kemaluan Wilsen yang menciut.. Wajah.. mulut.. leher dan dada Yanti berlepotan sperma Wilsen..

Kita bertiga terdiam lama.. Wilsen terjatuh baring ditempat tidur dengan sperma yang berlepotan.. Yanti.. yang sedang termangu dan perlahan membersihkan dirinya dengan handuk.. gue.. yang terduduk ditempat tidur.. dengan tangan masih menggenggam kemaluan gue..

Perlahan.. dan tidak terduga.. Yanti perlahan-lahan.. membuka bajunya.. Yanti telanjang.. dengan dada yang montok.. padat.. putingnya yang kecil.. pantatnya yang sekal.. berdiri seolah ingin memamerkan tubuhnya.. rambut kemaluannya yang tipis menggoda.. Oh.. jangankan Wilsen.. gue aja yang sudah sering melihat tubuhnya.. kali ini merasa sangat berdebar.. Yanti telanjang didepan 2 orang cowo.. dengan body language yang hebat.. merangsang.. dengan tatapan matanya yang redup, nanar, dan liar..

Tiba-tiba.. dengan tidak diduga oleh kami 2 orang cowo.. Yanti mengambil posisi membelakangi kami.. dan menekukkan lututnya diatas sofa.. Yanti menungging.. tangannya memegang kepala sofa.. lututnya diatas sofa.. kaki nya terkangkang lebar.. Uhh.. pantatnya yang sexy terlihat.. dan yang paling spektakuler.. celah vaginanya terbuka lebar menghadap kami..

Sungguh kejutan yang dahsyat.. gue sendiri tidak menyangka Yanti akan mengambil posisi seperti itu..
Yanti seolah-olah hendak berkata, “Inilah liang ku.. siapa yang ingin merasakan jepitannya.. inilah liangku.. siapa yang akan menumpahkan spermanya didalam ini..?”
Wilsen yang baru meraih kenikmatannya.. langsung mangambil posisi duduk.. memandang ke arah Yanti.. seolah ingin berkata,”Bangsat.. sengaja ya.. mau mempermainkan gue.. godain gue.. siaall” tentu saja sial.. spermanya baru keluar.. tentu nggak bisa lagi sekarang menikmati tubuh Yanti.. hehe sekarang giliran gue..

Gue menghampiri Yanti yang sedang pamer di sofa.. gue hampiri dari belakang.. penis gue yang sudah tegang.. gue arahkan diliangnya.. Yanti tidak berbalik melihat siapa yang sedang menempelkan penisnya.. Dengan sekali hentakan.. masuklah seluruh batang kemaluan ku didalam vag Yanti.. Yanti menjerit kecil.. kepalanya terdongak.. gue jambak rambutnya.. sambil shake penis gue didalam vag Yanti yang jauh lebih kesat daripada tadi.. maybe nafsunya udah dipuncak..

Erangan kami.. desahan nafas kami bersatu.. menimbulkan sensasi bagi yang mendengarnya.. sejenak gue melirik kearah Wilsen.. yang sibuk seolah menyuruh kemaluannya tegang kembali.. hahaha kasian banget dia.. lagi enak-enaknya tiba-tiba Yanti bergerak menjauh.. sehingga kemaluanku tercabut dari vaginanya.. gue jadi penasaran.. napa lagi nih anak.. Rupanya Yanti bergerak menuju tempat tidur, dimana Wilsen masih terbaring.. dia jalan begitu aja melewatiku.. seolah tidak perduli denganku yang lagi heran..

Dia segera menghampiri Wilsen yang tidak kalah bingungnya.. tiba-tiba Yanti mengangkangi wajah dada Wilsen.. Yanti mengesek-gesekkan Vaginanya yang basah kuyup di dada Wilsen.. Wilsen gelagapan.. terkejut.. karena dada nya digesek oleh vagina yang selama ini dia impikan.. dan sekarang vagina itu tepat berada didepan wajahnya.. Yanti segera mengangkangi wajah Wilsen.. membenamkan vaginanya di wajah Wilsen.. Gue cuman terlongo melihat binalnya pacarku ini.. Yanti seolah tidak perduli bahwa dibawahnya itu adalah Wilsen.. dia terus membenam2kan vaginanya di wajah Wilsen.. tanpa memperdulikan.. apa Wilsen dibawah itu bisa mati kehabisan nafas ato nggak.. Puas dengan itu, Yanti menarik tangan Wilsen.. dan menyentuhkannya didadanya.. Wilsen hanya terbuka mulutnya merasakan sensasi ini.. tapi usaha Yanti berhasil sepertinya.. terlihat batang kemaluan Wilsen mulai berubah bentuk.. walau tidak penuh..

Kemudian.. Yanti meraih tangan Wilsen yang satunya lagi.. dan mengarahkan tangan itu memasuki liang kemaluannya.. Jleb.. 2 jari Wilsen terbenam.. Yanti menjerit kecil.. sambil tersenyum..
“Gimana sen..? hmm? gimana.. elo sanggup lagi?”
Wilsen belum sempat menjawab.. tiba-tiba Yanti sudah berada diantara selangkangan Wilsen.. kembali menghisap-hisap kemaluan Wilsen.. yang menjadi tegang.. Dikocoknya dengan cepat.. dan berseni..

Yanti segera menduduki kemaluan Wilsen.. pas diatasnya.. diduduki oleh pelacurku ini.. Sungguh nakal.. Yanti tidak segera memasukkan penis Wilsen di liangnya.. melainkan hanya menggeseknya saja..
“Ampuunn.. Yan.. kasih gue rasakan didalam vag loe Yan.. plzz..” mohon Wilsen..
“Nikmati aja bangsat.. diam aja loe.. nikmatin aja.. kalo lu banyak bicara.. gue cabut ntar..” erang Yanti yang sedang menikmati sensasi memegang kendali..

Merasa sudah cukup puas menyiksa Wilsen.. Yanti mengangkat pantatnya sedikit.. meraih penis Wilsen yang sudah cukup tegang.. Yanti meletakkan tepat dibibir vag. nya.. perlahan.. Yanti menurunkan Pantatnya.. kepala penis Wilsen melesak sedikit menyeruak masuk membelah liang Yanti.. Keduanya menjerit.. Yanti langsung mencabutnya.. mengeseknya lagi.. melesakkannya sedikit lagi.. Wilsen seperti orang kesetanan.. mulutnya menceracau tidak jelas.. Yanti dengan tenang.. mengarahkannya lagi.. dan dengan tiba-tiba..
“Aagghh.. shitt”, Yanti menjerit.. begitu seluruh batang kemaluan Wilsen terbenam didalam vag. nya..
“Yann.. gilaa.. ketat banget.. uhh.. sempit.. hangatt.. gue.. aahh..” tidak jelas ucapan Wilsen.

Yanti seperti orang kesetanan.. seolah tidak perduli pada pasangannya dibawah.. Yanti bergerak sangat cepat.. mengocok vag nya sendiri dengan penis Wilsen.. kelihatannya Yanti tidak perduli apa yang dirasakan Wilsen.. Yanti sekarang sangat liar.. Yanti hanya mencari kenikmatan untuk dirinya.. Wilsen segera mengambil inisiatif.. mulai meremas dada Yanti.. untuk mengalihkan perhatiannya pada orgasme.. Wilsen merasa sedikit direndahkan.. semula dia yang ingin memperbudak Yantiku.. sekarang dia yang diperbudak oleh Yantiku.. Yanti tidak berhenti sekejappun.. terus mengocok vagnya.. menjerit-jerit.. meremas dadanya sendiri.. Gue nggak tahan melihat ini semua.. gue hampiri mereka.. gue jejalkan kemaluan gue dimulut Yanti.. yang dengan antusias dihisap oleh Yanti..

Tiba-tiba.. Wilsen mendorong tubuh Yanti.. Yanti terbaring ditempat tidur.. Wilsen langsung menjejalkan kemaluannya di vag Yanti.. dan memompanya.. sambil meremas-remas dada Yanti..
“Yan.. uuhh.. Yann.. gila banget.. vag lu.. ugghh” ceracau Wilsen
“Bangsat lo.. kentot gue.. puaskan gue.. bangsat loe..” jerit Yanti..
Gue segera membenamkan penis gue di mulut Yanti.. gilaa.. enak bangett.. Gue mau keluar.. shitt..

Pada saat itu.. Wilsen.. mengerang hebat.. meremas dada Yanti dengan kuat..
“YAAN.. gue mau.. aarrhh” belum sempat dia menyelesaikan perkataannya.. tubuhnya mengejang hebat.. tersentak-sentak.. mengeluarkan maninya didalam liang Yantiku..
Yanti menjerit kuat.. merasakan semprotan Sperma Wilsen didalam liangnya.. Saat itu gue udah hampir keluar juga.. segera gue dorong Wilsen.. dan tanpa basa basi.. gue hunjamkan cepat kemaluan gue didalam Vag Yanti.. yang masih berlepotan Sperma Wilsen..

Tidak lama.. tidak lama.. gue jadi orang kedua yang mengejang diatas tubuh Yanti.. jadi orang kedua yang merasakan kenikmatan berejakulasi didalam tubuh Yanti.. Teriakan kami bersatu.. Yanti merasakan sperma kedua yang menyemprot didalam liangnya.. dengan derasnya.. kita berteriak..

Kami bertiga terbaring lemas ditempat tidur.. dengan kemaluan masing-masing yang berlepotan sperma.. terlihat campuran sperma gue dan Wilsen keluar mengalir dari liang Yanti..

3 minggu berlalu semenjak peristiwa di hotel. Dalam 3 minggu ini, Wilsen menelepon lebih dari 5 kali, membujukku untuk mengulangi kejadian itu, akan tetapi komitmen tetap komitmen, sekali untuk satu orang.

Dalam 3 minggu ini, kita bercinta biasa-biasa aja, tidak melibatkan pihak ketiga.. namun sebelum memulai, kami sering mengulangi cerita kejadian di hotel dengan Wilsen, untuk membangkitkan gairah. Rupanya pembaca, waktu di hotel, tanpa sepengetahuan saya, ketika saya tidur pulas setelah pertempuran itu, Wilsen masih sempat-sempatnya “Menghajar” Yanti dikamar mandi sekali lagi, ketika Yanti sedang mandi.. Yahh.. walau tidak dalam keadaan penis yang sempurna.. :)

Ketika malamnya, Wilsen akan pulang meninggalkan kami berdua, Wilsen masih tidak rela melepaskan Yantiku yang cantik ini, dia memohon-mohon ke Yanti dan ke gue untuk dioralkan oleh Yanti.. Yah.. terpaksa mulut Yanti berlepotan oleh sperma Wilsen untuk yang terakhir kalinya.

Pengalaman kali ini, saya tidak ikut serta, karena sewaktu kejadian ini terjadi, saya kebetulan sedang tugas ke luar kota.. berikut adalah yang diceritakan Yanti kepadaku setelah aku pulang ke kota M.

Yanti bekerja diperusahaan biro perjalanan (Travel Agency) yang cukup terkenal di kota M, sudah lama memang Yanti memberitahu aku bahwa, Bos nya Pak Wono sepertinya menaruh perhatian kepadanya yang agak berlebihan, kadang-kadang memberi bonus gaji yang jumlahnya mencapai 3x lipat gajinya, namun selalu dikembalikan oleh Yanti. Yantiku ini bukan orang yang sembarangan, bukan cewe murahan, dia hanya mau bercinta dengan aku pacarnya, atau dengan orang lain, namun dengan sepengetahuanku.

Pak Wono sering dengan terus terang mengajak Yanti untuk check in di hotel, walau penyampaiannya dengan gurauan, namun Yanti tau jelas, memang itu maunya.. Soalnya hampir semua cewe di travel itu pernah di”Pakai” oleh Pak Wono, hanya Yanti yang termasuk cantik yang masih belum dapat dinikmati oleh bandot tua ini. Bandot tua ini, berperawakan tinggi besar, gemuk, perut besar, yahh tampang Boss lah. Tetapi menurut teman Yanti yang pernah bercinta dengan Pak Wono ini, penis Pak Wono termasuk besar, walau jarang bisa keras 100%, namun ukuran panjang dan diameternya tergolong besar.

Singkatnya, suatu hari, aku sedang keluar kota selama 1 minggu, Yanti tetap bekerja seperti biasanya, tiba-tiba Yanti dipanggil ke dalam kantor Pak Wono,

“Yan, laporan keuangan bulan lalu, kok nggak diserahkan sama saya..” tanya Pak Wono
“Iya Pak, belum selesai, sedang dikerjakan oleh Jenny.. ntar saya suruh dia cepat..” ucap Yanti cepat.
Yanti gugup karena saat bertanya mata Pak Wono terus bersarang ke arah dada Yanti yang memang memakai baju agak turun dada kali ini, sehingga belahannya walau sedikit, tetap kelihatan.
“Oh ya.. beberapa hari ini, saya lihat, kamu pulang sendirian, mana pacar kamu?”
“Pacar saya lagi keluar kota Pak, lusa udah balik kok..” jawab Yanti
“Wahh.. tar malam, kamu sendiri donk?ini malam minggu khan? Apa kamu mau..?”
“Nggak deh Pak, saya ada janji mah teman ntar malam!” Yanti memotong ucapan Pak Wono.

Yanti segera keluar dari kantor Pak Wono, dengan wajah yang masam.. Waktu berlalu sampai saatnya pulang kerja.
Yanti berdiri di trotoar menunggu taxi.. tiba-tiba..
“Yan, naik.. saya antar kamu pulang.. diujung jalan macet, nggak ada taxy yang lewat, mana udah mulai hujan nih” tiba-tiba Pak Wono muncul tepat didepan Yanti, mengajak Yanti ikut.
“Ngg nggak deh Pak, saya dijemput kok.. lagian..” Belum selesai Yanti berkata, tiba-tiba Dhuaarr.. Hujan turun dengan derasnya.. tidak tanggung-tanggung..
“Cepat naik.. basah ntarr..” desak Pak Wono.

Mau tidak mau, Yanti terpaksa naik ke mobil Pak Wono.. Pak Wono cuma senyum-senyum, senyum kemenangan kali! Sepanjang jalan, mereka cuma diam.. diam.. dan diam..
“Yan.. kamu..” tiba-tiba Pak Wono membuka pembicaraan.
“Kamu kenapa sih, selalu ketus sama saya? Kamu tahu tidak, saya sudah sejak lama terobsesi sama kamu..” ucap Pak Wono terus terang.
“Bapak ini gimana sih.. saya ini kan seumur anak Bapak, lagian saya sudah punya pacar, terobsesi gimana? terobsesi punya anak seperti saya?” Sahut Yanti ringan..
Namun Yanti sendiri tahu dia sudah salah bicara, jelas ini suatu jawaban untuk semakin memberi bandot tua ini kesempatan.

“Ahh.. kamu ini, bukan gitu.. terus terang aja yah.. Yanti.. Bapak pengen bercinta sama kamu.. dan cuma kita berdua yang tahu.. Bapak janji deh.. trus Bapak tahu Yanti bukan tipe cewe yang bisa dibayar, jadi Bapak cuma minta kemurahan hati kamu.. melayani Bapak, mewujudkan obsesi Bapak..”
“Terus terang Yan, Bapak kalau lagi bercinta sama perempuan lain, selalu membayangkan kamu.. jadi tolong Bapak deh, sekali ini saja..” Mohon Pak Wono, yang terus terang saja.. perkataan Pak Wono cukup membakar gairah Yanti..
“Sialan nih bandot, kata-katanya buat gue tersanjung.. gue jadi bergairah.. jangan-jangan vagina gue dah basah neh.. tapi nggak ah.. biar gimana pun nggak boleh selingkuh..” Pikir Yanti dalam hati.
“Nggak deh Pak, nggak bisa.. bener nggak bisa..” jawab Yanti.
“Kenapa.. kan cuma kita yang tahu..” desak Pak Wono.
“Nggak Pak.. nggak bisa.. pokoknya nggak bisa.. !” Tegas Yanti.
“OK deh.. kalau gitu Bapak minta dikasih lihat dada Yanti aja deh.. Dada kamu sangat bagus..” desak Pak Wono lagi.
“Tidak Pak.. tidak bisa.. saya bukan perempuan seperti itu.. OK deh.. Bapak turunkan saya sekarang..” ucap Yanti yang tidak menyadari Pak Wono sudah membawa mobilnya ke suatu lokasi perumahan yang sedang dibangun, dan sangat sunyi.

Tiba-tiba Pak Wono berhenti, dan Clik.. central Lock.. Yanti terperangkap didalam mobil! Suasana sangat sunyi.. Yanti terdiam, Pak Wono diam, langit sudah gelap.. jalanan sangat sepi.. ditambah hujan sangat deras..
“Bapak.. mau apa?” ucap Yanti agak gemetar..
“Kamu mau turun kan? Coba aja kamu turun sendiri..” ejek Pak Wono yang tahu pasti Yanti tidak berani turun.

Tiba-tiba dengan sangat tenang.. Pak Wono memundurkan Jok Kursinya ke belakang.. dengan sangat tenang, Pak Wono membuka sedikit kaca mobil, mengambil rokoknya sebatang, menyalakannya, dan menghisapnya dalam.. Yanti kebingungan dibuatnya.. Tiba-tiba.. Pak Wono membuka ritslueting celananya, tanpa basa basi langsung mengeluarkan penisnya! Penisnya yang masih lemas, terbaring lemas diluar celananya.. Pak Wono membuang rokoknya..
“Pak.. kamu jangan macam-macam.. saya nggak mau..” ucap Yanti gemetar.
“Tenang aja.. Bapak nggak maksa kamu kok..” jawab Pak Wono enteng.

Ternyata Pak Wono, secara tidak terduga.. mulai mengelus-elus batang kemaluannya sendiri.. Yanti terkejut melihatnya.. sekilas jelas terlihat oleh Yanti batang Pak Wono yang masih lemas, namum memang berukuran jumbo..
“Glekk.. belum tegang aja udah segitu.. gimana kalo tegang ya..” ucap Yanti dalam hati.. yang mulai terbawa suasana..

Sementara itu Pak Wono seperti tidak memperdulikan Yanti yang disampingnya, Pak Wono sibuk mengelus, meremas, dan mengocok kemaluannya sendiri, dan mendesah-desah sendirian.. Suasana dalam mobil mulai panas, Yanti sebenarnya sudah terangsang oleh keadaan ini, dia merasakan vaginanya mulai mengeluarkan cairan.. tapi Yanti tetap menjaga imagenya dengan bersikap tenang.. seolah tidak terpengaruh dengan apa yang sedang dikerjakan Pak Wono. Pak Wono semakin liar, suaranya semakin keras, Yanti melirik ke arah Pak Wono.. yang dengan cepat mengocok penisnya..

“Shiitt.. gilaa.. gede amat.. udah tegang tuh..” ucap Yanti dalam hati, yang sekarang bener-bener ikut terangsang.
Yanti menyadari andai Pak Wono sedikit saja memaksanya sekarang, dia pasti melayani Pak Wono.. Yanti berkali-kali melirik kearah kemaluan Pak Wono yang sudah membengkak, urat-uratnya jelas terlihat, kepala penisnya yang merah dan besar.. Yanti terangsang..

“Agghh Yan.. tolong saya Yan.. Saya sudah hampir.. Yann” erang Pak Wono..
Sedetik kemudian dengan gerakan yang sangat cepat.. Pak Wono menarik tangan Yanti.. dengan cepat sekarang entah bagaimana, Yanti sedang menggenggam kemaluan Pak Wono yang hampir meledak. Jelas terasa kedutan-kedutan, denyutan yang cepat..
“Plzz.. Yann.. bantu saya.. saya pengen keluar ditangan kamu.. plzz.. aahh” erang Pak Wono..

Yanti yang sudah terbakar nafsunya.. dan memang sudah pengen.. mulai menggerakkan tangannya perlahan mulai mengocok kemaluan Pak Wono..
“Aduuhh.. Yan.. thx.. saya sudah duga kamu mau.. kocok Yan.. cepatt.. Yann.. Bapak sudah mau keluar..” Kembali Pak Wono mengerang.

Yanti tidak dapat lagi membendung arus nafsunya.. dia sudah sangat terangsang sekarang, begitu tangannya merasakan denyutan kemaluan Pak Wono, nafsunya sudah tidak terbendung lagi.. tanpa diperintah.. Yanti dengan cepat dan tidak terduga, membungkuk, dan memasukkan penis Pak Wono ke mulutnya.. Yanti mengoral Pak Wono!
“Agghh.. apa yang kamu lakukan.. kamu menghisap kontolku.. aarrhh iya.. teruss.. Yan.. aarrhh” jerit Pak Wono yang shock dengan apa yang dilakukan Yanti.
“Hmm.. hmm” Terdengar gumam Yanti yang sedang menghisap-hisap kemaluan Pak Wono.

Yanti tidak tahu kenapa dia senekat ini, namun membayangkan seorang pengagumnya berejakulasi gara-gara dirinya.. gairah Yanti meledak-ledak. Dengan ganas Yanti menyedot kemaluan Pak Wono yang sampai sekarang belum percaya pada apa yang dialaminya.. Yanti menjilati seluruh batang kemaluan Pak Wono, Yanti baru kali ini menemukan batang kemaluan yang begini besarnya.. memang harus diakui, batang kemaluan Pak Wono besar, namun tidak terlalu keras, Yanti tanpa sadar sedang mengocok batang Pak Wono, sementara mulutnya menjilat dan mengulum buah pelir Pak Wono..

“Yaann.. saya.. aahh sudah.. aahh stop Yan.. saya sudah mau keluar.. stop.. saya tidak mau berakhir..” erang Pak Wono..
Yanti tiba-tiba juga merasa, tidak mau berakhir secepat ini, dia masih ingin mempermainkan Pak Wono yang memiliki batang gede, Yanti masih mau membuat Pak Wono merasakan kenikmatan bersamanya, membuat Pak Wono tidak bisa melupakan kenikmatan berejakulasi yang dibantu oleh Yanti..
“Pak Wono.. enak..? Mau yang lebih enak..? Gue buat Pak Wono enak mau nggak..” ceracau Yanti disela-sela kesibukannya menjilat testis Pak Wono, dimana kocokannya diperlambat, untuk mencegah Pak Wono ejakulasi..
“Aahh.. mau Yan.. plzz.. puasin saya..”
“Baiklah.. tapi ini cuma sekali seumur hidup ya.. Bapak cuman merasakan yang seperti sekarang ini dengan saya, hanya sekali.. itu komitmen.. dan saya mau 10 juta.. bersedia..?” ucap Yanti tiba-tiba sambil mengocok cepat batang Pak Wono..
“Lonte kamu.. ahh.. pelacurr.. kamu mau dibayarr.. aahrr” Pak Wono belum sempat menyelesaikan perkataannya, karena Yanti dengan kuatnya menyedot kepala kemaluan Pak Wono..
“Mau enak nggaak.. mau yang lebih enak nggak..? Mau muncrat di dalam vagina gue nggak?” jerit Yanti di tengah kesibukannya..

Pak Wono, sudah pasrah.. dia cuma mengangguk-angguk.. Yanti langsung mengocok kuat dan cepat batang kemaluan Pak Wono yang sudah mememerah.. terasa dengan cepat sangat denyutan-denyutan dan kedutan di sepanjang batang Pak Wono, Yanti mengetahui sebentar lagi Pak Wono akan ejakulasi.. Tepat.. sedetik setelah cairan pertama keluar dari ujung kemaluan Pak Wono.. Yanti tidak menghentikan kocokannya..
“STooPP.. aarrhh Bapak keluaarr” Teriak Pak Wono..

Saat itu, dengan sigapnya.. Yanti menghentikan kocokannya.. dan segera menekan keras tepat di pangkal batang kemaluan Pak Wono, diatas anus.. ditekan kuat oleh Yanti..
“ARRRHH.. aahh.. apa yang kamu lakukaann..” jerit Pak Wono, yang sedang mengalami orgasme.. namun tidak berejakulasi.. tidak menyemprotkan maninya..
“Gilaa.. gila kamuu..” desah Pak Wono yang menikmati orgasmenya yang aneh.. Yanti cuma tersenyum saja.. melihat Pak Wono kebingungan.. , “Kemana maniku..?”, pikir Pak Wono..
“Tenang Pak.. Bapak masih bisa kok.. ini trik multi orgasme namanya.. orgasme tanpa muncrat.. jadi Bapak masih bisa merasakan jepitan vaginaku sekarang.. masih mau Pak?” tanya Yanti.

Segera mereka pindah ke Jok belakang.. Yanti melepas CD nya, dan menarik roknya ke atas.. terpampanglah vagina Yanti, Pak Wono terbeliak melihat pemandangan itu. Yanti langsung menduduki kemaluan Pak Wono yang masih agak lemas akibat orgasme, tapi berkat trik yang dilakukan Yanti, walau sudah orgasme, Pak Wono belum kehilangan gairahnya..

Yanti terus menggesek batang kemaluan Pak Wono di bibir vaginanya.. sementara itu Pak Wono sedang berusaha untuk membuka baju Yanti, dan bra Yanti.. tidak lama usahanya berhasil, sangat kontras.. tangan Pak Wono yang besar itu, sekarang berada diatas dada Yanti yang putih, mulus, Pak Wono meremas-remas dengan bernafsu.. Yanti dengan sabar tetap menggesek batang kemaluan Pak Wono yang belum juga siap tempur..
“Aagghh bergesek begini saja sudah enak Yan.. apalagi masuk..” erang Pak Wono..
“Huh.. ini belum seberapa.. kalau Bapak punya kamampuan.. cepat selipkan batang Bapak di vagina saya.. cepat..” Pancing Yanti.. untuk membakar semangat Pak Wono.

Benar saja.. tidak seberapa lama kemudian, Yanti merasa perubahan di kemaluan yang sedang didudukinya itu.. mulai mengeras.. dan dengan perlahan.. perlahan.. mulai menyeruak masuk di liang vagina Yanti..
“Aahh.. masuk Pak.. masuk kepalanya .. enakk.. gede.. padat.. uugg” giliran Yanti yang mengerang nikmat..
“Itu belum seberapa Yan.. NIHH..” Belum selesai perkataan ‘NIHH’ itu, Pak Wono sudah menghunjam batang kemaluannya keatas.. dan akibatnya.. seluruh batang kemaluan Pak Wono tertelan masuk di dalam vagina Yanti.. JLEEBBB..
“Aarrhh anjing looee.. anjing loo.. bandott.. aahh” Maki Yanti.
“Hugghh kesatt.. pelacurr.. vagina loe kesat bangett..” Balas Pak Wono.. mereka sudah melupakan bahwa mereka adalah atasan dan bawahan.. saling maki, saling jambak, saling pukul.. saling meraih kenikmatan..

Yanti belum terbiasa oleh kemaluan Pak Wono yang besar.. tidak bisa bergerak dengan leluasa, terasa sangat padat memenuhi vaginanya.. Pak Wono yang sudah berpengalaman mengambil alih permainan.. dengan menghunjam dalam dalam kemaluannya.. dalam ritme yang perlahan.. namun dalam.. ini membuat Yanti seperti orang kesurupan..
“Kocok cepatt.. bandott tuaa.. cepatt..” desak Yanti.
“Hugghh.. hhuugghh..” hanya itu yang terdengar dari mulut Pak Wono, yang tetap mempertahankan kecepatannya..

Yanti tidak bisa lagi.. tidak tahan.. Yanti memegang pundak Pak Wono.. segera mengenjot Pak Wono.. menaik turunkan pantatnya dengan cepat.. sebentar dangkal.. sebentar dalam..
“Yann.. aahh.. jangan begitu Yan.. mau keluaarrhh.. aahh” jerit Pak Wono yang tidak tahan diperlakukan seperti itu.
Spermanya sudah mulai berdesak-desak mau keluar.. Yanti sampai dapat merasakan kedutan denyutan penis Pak Wono di dalam vaginanya..
“Anjing gila.. bandot nggak tau untung.. enak loe.. ngentotin dan muda seperti gue.. huuhh.. bini loe bisa buat gini nggak..” desah Yanti sambil mempercepat goyangannya.. tanpa memperdulikan Pak Wono yang sudah mau ejakulasi..
“AArrhh.. nggak .. nggak.. belum pernah merasakan yang seperti ini.. kesatt.. saya.. saya.. sudah.. aarrhh”
Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Pak Wono.. menumpahkan begitu banyaknya sperma yang sudah tertahan sedari tadi.. berkali-kali.. bertubi-tubi.. muncrat didalam vagina Yanti.. yang tersentak-sentak setiap merasakan sperma Pak Wono menyemprot..

Kedua manusia yang beda umur dan generasi itu berpelukan.. dengan nafas yang masih menderu-deru.. kemaluan Pak Wono masih terbenam di vagina Yanti.. terlihat.. dari sela-sela kemaluan Yanti.. terlihat.. sperma Pak Wono yang begitu banyak dan kental.. keluar.. mengalir keluar.. membasahi jok mobil.. terus turun ke lantai..
 
sumber:www.ceritapanas.com


 

No comments:

Post a Comment