Wednesday, April 24, 2013

Memory saat bercinta

Dian seorang wanita yang selalu membahagiakan suami. Aku mengenal Dian dari masa sekolah dulu, kami awalnya adalah teman biasa kemudian berpacaran. Pacarku saat itu bukan hanya Dian, aku memiliki beberapa pacar, diantaranya, sebut saja siska yang merupakan sepupu dari Dian dan sekarang tinggal bersamaku. Aku dan Dian memiliki kisah yang cukup banyak, kami dulu sering berdua, maklumlah cinta masa muda di penuhi dengan tantangan, kami sering berdua sehabis selesai sekolah.

Kebetulan kemerdekaan saat itu benar -benar kami rasakan, karena orang dan saudara kami sibuk dengan aktifitasnya. Awalnya kami hanya berjalan berdua, lalu bergandeng tangan, duduk berduaan, berpelukan, berciuman, dan akhirnya ia menyerahkan keperawanannya dan hubungan ini adalah yang pertama buat kami. Ternyata kami ketagihan, setiap malam minggu kami lakukan dengan pakaian lengkap. Ia selalu memakai rok, sehingga tangan serta milikku dapat leluasa masuk kedalam tubuhnya, ini merupakan kenangan indah kami. Tapi yang paling aku suka bila pulang sekolah, sebab dirumah kami selalu kosong, kami leluasa. Disaat aku melucuti pakaiannya satu persatu sampai aku memuntahkan cairanku, aku menikmatinya. Aku puas menikmati tubuhnya berjam-jam tanpa sehelai pakaian.

Yang paling aku suka adalah saat aku ulang tahun, ia selalu memberi hadiah istimewa, mengundang datang ke rumahnya dan hadiah langsung, yaitu tubuhnya yang tanpa sehelai kain pun dan aku di ajak ke lantai atas rumahnya, untuk menikmati hadiah istimewanya.

Memang awalnya aku takut berhubungan badan, setelah sering dengan Dian, aku malah ketagihan. Akhirnya aku dan Dian lulus sekolah dan kami kuliah. Saat itu aku memilik kenalan baru di telpon, ia adalah teman dari temannya Dian waktu disekolah. Ia sering menghubungi aku dan meminta tolong supaya aku mencari tentang cowoknya, sebab cowoknya anak kampusku dan sudah lama tidak bertemu. Namanya Sri dan awalnya kami hanya berbincang biasa, lama kelamaan kami akrab dan berbicara bebas. Akhirnya aku dapati dengan samar-samar kabarnya, dan ternyata cowonya telah memiliki pacar baru dan aku minta minta cerita tersebut dibarter dengan hadiah. Ia berjanji akan memberikan hadiah. Awalnya aku bercanda kalau hadiahnya Sri, dan Sri menyanggupinya sambil bercanda. Kami hanya berbincang di telepon dan belum pernah bertemu, entah setelah beberapa lama kami sepakat bertemu dan Sri berterimakasih kepadaku atas bantuannya dan akan memberikan hadiah yang ia janjikan, entah apa hadiah itu.

Akhirnya kami bertemu di suatu tempat lalu di rumahku yang kebetulan kosong waktu itu(keluargaku berlibur ke daerah). Kami mengobrol dan bertanya hadiahnya dimana ?" Lalu dijawabnya adalah hadiahnya belum ada dan apa yang kumau. Teruz kami berdua berbincang panjang lebar, aku menanyakan dan meminta hadiah darinya, aku meminta cumbuan sebagai hadiahnya sambil bercanda tapi entah mengapa kami menjadi serius.

Awalnya Sri tidak merespon, tapi setelah beberapa lama Sri terima permintaanku. Akhirnya aku mengambil kado, aku bertanya sambil tanganku mengarah ke dada kanannya, "ini boleh kan ?" Sri menjawab, Bole ! Dengan tegang tanpa basa-basi dan birahi yang berkembang aku menyentuh dadanya, memang tidak terlalu besar sekali tapi aku suka petualangan ini. Lalu ku usap-usap dan perlahan ku angkat kaosnya hanya terlihat BH-nya. Lalu kubuka kaitan BH-nya dan kuangkat tinggi sehingga ke dua dada serta putingnya dapat aku nikmati hatiku dengan jelas.

Kuraba-raba dan kuremas-remas sampai puting dan dadanya mengeras, wajahnya memucat dan tegang tapi tampaknya Sri menikmati sentuhanku. Aku menawarkan menonton film dan Sri mau nonton film. Aku bergegas mengambil film, tetapi film yang ku ambil adalah film XX.

Ku ambil film tersebut, lalu kembali ke tempat dimana aku merasakan tubuh Sri, aku lihat ia sudah menutupi kembali kedua dadanya seperti semula. Aku agak kecewa tapi tak apalah. Kita nonton ini ya, sahutku, lalu ku setel dan segera duduk disampingnya. Sri tak tahu film apa yang aku setel. Film belum di mulai aku kembali meraba-raba dadanya yang tertutup semula, film pun di mulai, ini nggak apa-apa kan ?" tanyaku sesaat, asal bagus, aku suka, jawabnya.

Film dimulai seiring tanganku yang meraba-raba tubuhnya, tampaknya Sri menyukai film itu yang ku setel. Tangannya kepundakku, lalu wajahnya kedadaku sambil berkata "film nya aaahhh... Ku lihat tubuhnya tegang, lalu tangan kananku mengangkat dan menarik dagunya dan bibirnya perlahan ke bibirku. Akhirnya bibir nya ku kecup dan kami bermain bersama nafsu kami, tanganku tak henti-henti meraba-raba tubuhnya dan melakukan pekerjaan awal lagi, aku lepas kaitan BH-nya dan ku angkat kaosnya sehingga tanganku dapat menikmati buah dada nya secara langsung ku lepas sesaat bibirku dari bibirnya lalu ku hisap putingnya secara bergantain, setelah kukecup bibirnya lagi dan kami berciuman lagi.

Lidah dan bibir kami bersaing menyearng, bersama tanganku yang terus meraba-raba tubuhnya, ternyata tangannya tak mau kalah, segera miliku didekap jemarinya dan di mainkan birahi kami pun terus bertambah, tanganku nampaknya sudah tak tahan. Secara bertahap aku buka ikat pinggangnya, tapi ia menolak halus dan berkata jangan dengan ucapan lembut. Tampaknya gairahku nggak ku tahan, aku jawab ngak apa-apa, lalu ku kecup bibirnya dengan nafsu, ia pun mengimbangiku. Tanganku tetap membuka ikat pinggangnya, tangannya menolak dengan halus perlahan ku buka kancing celanaya kurasakan bulunya yang lebat.
"aaahhh getaran birahiku meraba-raba bulu halusnya, ia menikmati.

Ku lihat matanya di pejamkan, perlahan ku tahankan hasratnya bergairah. Aku terus meneruskan jemariku, terus menyusup didalam CD-nya, akhirnya sampai ketonjolan sensitifnya yang tertutup bulu-bulu halus. Perlahan-lahan ku usap-usap, wajahnya terlihat lemas dan agak memucat seiring getaran nafasnya. Aku berhati-hati lalu bertanya kepada Sri ,kamu mau ML nggak ?"tetapi ia menjawab ragu dengan isyarat seiring hasratnya. Lalu ku pegang lengannya dan ku ajak di kamar kakakku, sebab kamarnya ber AC . Ku nyalakan AC dan Sri bertanya ku lepas celana aja ya, lalu ku anggukan daguku. Ia pun duduk disamping tempat tidur. Lalu ku hampiri ,ku peluk tubuhnya dari samping kuraba dadanya ,ku kecup bibirnya, bibir kami akhirnya saling menyerang. perlahan kudorong tubuhnya terebah dan kutindih tubuhnya, lalu penisku menyerang vaginanya, tapi tak berhasil karna terlalu licin.

Dengan sadar lalu memegang penisku, kakinya mengangkang lebar,lalu penisku diiring masuk kedalam vaginanya. Secara cepat penisku masuk bersama birahi, "Aaahh lembut dan halus vaginanya, segera melepaskan dekapan jemari yang membimbing penisku, perlahan-lahan kukeluar-masukkan penisku. Ia pun perlahan menyebut aahh... Ndi, dengan desahannya. Tampaknya birahi lebih tinggi dariku, lalu ia menggoyangkan pinggulnya agar lubang vaginanya dapat gesek-gesekkan yang cepat dari penisku. Sesaat ku lihat ia memegang dan menarik pantatku agar penisku dapat masuk dalam ke vaginanya. Ia tegang sekali dan tak bergerak, wajahnya memerah, putingnya terlihat mengeras dan kurasakan penisku tergigit lubang yang lembut. Sesaat aku dapat menggesekkan penisku lagi keluar-masuk dan akhirnya aku tak sempat mengeluarkan penisku dari vaginanya. "Aaahh... Air maniku keluar dengan cepatnya didalam di dalam vaginanya Sri, aku tak dapat bergerak, yang kurasakan kenikmatan yang dashyat, Sri pun hanya dapat mendesah sambil merasakan semburanku didalam vaginanya.

Kami pun istirahat dan setelah beberapa lama kami berbicara seperti semula. Kurasakan kenikmatan yang berbeda dari tubuh cerita dan membuatku tertarik terhadap tubuh wanita.

Keesokan aku bertemu dengan sri kebetulan aku membawa mobil, lalu kami jalan-jalan. Disaat berhenti ia sempat merangkulku, lalu mengecup bibirku, aku agak malu terlihat umum, teruz ku ajak ke tempat sepi disuatu halaman yang rumahnya kosong, lingkungan halamannya luas dan sepi dari orang-orang. Bibir kami berperang saling mengalahkan, kembali branya kulepas, ku angkat kaosnya dan kulihat bra dari bahan seperti kain yang berwarna merah berkembang-kembang. Terus kuangkat sehingga terlihat kedua puting di ujung buahdadanya, kuraba, kuremas kumainkan putingnya, kulepas bibirnya kami dan kuhisap putingnya bergantian.

Sesaat aku terhenti dan kurasakan hasrat penisku, tapi kurasa tempatnya tidak memungkinkan. Kubuka resletingku dan ku keluarkan milikku, sesaat kemudan Sri melihatnya, "kutanya bisa hisap ini ?" ia menggeleng dan terdiam sesaat, beberapa lama kemdian ia memberi jawaban yang berbeda. Perlahan tangannya mendekap penisku, perlahan wajahnya menghampiri, lalu bibirnya mendekat penisku perlahan mulutnya terbuka dan menelan ujung penisku, mulai aku nikmati, perlahan mulutnya menahan penisku, perlahan di keluarkan sedikit dari mulut. Terkadang penisku dihisap abis, lalu secara bertahap dikeluar-masukkan dengan cepat.
"Aaahh... Kulihat matanya terpejam dan wajahnya memperlihatkan menikmatinya.
Beberapa waktu kemudian aku merasakan puncak, seiring aku berkata kepadanya, nanti kalo sempat kita ML ya, tapi kayaknya aku mau muncrat... Crot... Crot... Crot, perlahan penisku di telan sedikit dengan mulutnya, lalu puncaknya kurasakan. 
"akhirnya maniku menyebur didalam mulutnya sampai habis, perlahan ia hisap dan di telan penisku dan air maninya sampai habis.

"Aaahh ...rasanya aku mulai menyukainya caranya.

Aku lihat ia agak lemas dan tegang, begitu juga aku. Dan aku bertanya, nyari tempat ML yuk ??"
sri menjawab sambil mendekati penisku, Boleh ! Ia membersihkan penisku dengan lidah dan mulutnya. Bibirnya menelan dan menjilati lubang kencing di ujung penisku, ia telan semua cairan yang tersisa higga penisku bersih, teruz di usap dengan tissue supaya kering. Sesaat kami menutup badan dan kami pergi dari tempat itu. Akhirnya kami menemukan tempat terdekat untuk ML, kami kesana keadaan mulai gelap, suasana memancing hasrat kami. Tanpa pemanasan kami sudah terangsang. Aku tanya main gak ?" mmmm.... Langsung yuk ! Sahutnya.

Lalu ia melepaskan pakaiannya dan merebahkan kursi seiring badannya. Lalu ku buka celananya dan bergeser ke arahnya, ku tindih tubuhnya yang samar-samar terlihat dan hanya dapat dirasakan kulitku. Awalnya kedua pahanya agak mengapit pahaku, perlahan kakinya diangkat ke dashboard, ujung dengkulnya melebar sampai habis. Tangan kiriku memeluk pinggangnya yang ramping, tangan kananku menikmati dada kirinya, bibir dan lidahku bertahap dari pipi, kuping, leher, dagu dan akhirnya berperang melawan bibir dan lidahnya. Seiring dengan itu tangannya mendekap penisku dan perlahan memasukkan ke vaginanya, ternyata ia sudah basah. Perlahan gerakkannya, tetapi ia langsung bergoyang cepat. Tampaknya ia menyukai gerakan cepat, tentu saja aku harus adil, keluar-masukkan penisku dengan cepat terlihat i menikmatinya.

Desahannya yang perlahan mulai mengencang...
"aaahh...oouuhh...yess dengan teganga seiring menyebut namaku.

Akhirnya kami sampai puncak dan selesai dengan permainan ini. Tampaknya aku menyukai Sri karna permainan dan pengalamannya yang tidak ku dapatkan dari Dia.

No comments:

Post a Comment