Hobby favorite saya adalah main ski. Pertama kali saya tiba di
Amerika, saya tidak sabar untuk belajar ski karena pada dasarnya saya
suka sekali dengan tantangan. Nama saya Arthur, ini kisahku.
Pada bulan September 2009, teman baik saya bernama Antonio (dari
Italia) mengirim saya email. Inti email adalah International Student
Organization (ISO) kampus saya tahun ini akan mengadakan ski trip ke
Aspen di negara bagian Colorado. Pada tahun-tahun sebelumnya, ski trip
biasanya diadakan ke Bear Mountain di California, Mount Hood di Oregon
atau ke Utah. Saya langsung menjawab dengan antusias kesediaan ikut.
Saya minta si Vita untuk didaftarkan juga karena ia suka main ski.
Vita adalah seks partner saya. Kita adalah teman baik tapi kita tidak
mau terikat hubungan ikatan. Cukup hubungan intim. Ski trip diadakan
pada hari Thanksgiving di bulan November. Thanksgiving merupakan hari
perayaan nasional orang Amerika dimana beratus tahun yang lalu nenek
moyang orang Amerika beremigrasi dari Inggris. Setiba di benua Amerika,
mereka tidak punya makanan sama sekali. Beruntung orang Indian berbaik
hati dan memberi mereka makanan. Kebaikan hati dan sikap bersahabat
orang Indian ini dijadikan sebagai perayaan Thanksgiving di Amerika. OK,
kita lanjutkan ceritanya.
Thanksgiving Day 2009
Jum’at
Saya dan Vita sudah menunggu di airport untuk berangkat ke Aspen.
Saya dan Vita telah membawa sendiri peralatan ski. Ada sekitar 30 orang
yang ikut serta. Si Antonio dan pacarnya, Priscilla (orang Venezuela)
tampak sibuk mengatur dan mendaftar orang-orang yang telah hadir.
Sebagian besar yang ikut adalah anak-anak freshman. Ada 2 orang
Indonesia yang ikut. Jam 6 pagi tepat, pesawat United Airline yang kami
tumpangi berangkat menuju ke Aspen. Jam 9:30, pesawat mendarat di
Denver. Lalu dengan mengendarai bis yang telah disewa, kami melanjutkan
perjalanan ke Aspen yang memakan waktu 2 jam.
Setiba di Aspen, para panitia langsung check-in ke hotel dan
menunjukkan kamar-kamar para peserta ski trip. Saya dan Vita mendapatkan
tempat di lodge bersama dengan Antonio dan Priscilla, tetapi kamarnya
dibuat terpisah yaitu Vita dan Priscilla sedangkan saya dengan Antonio.
Setelah makan siang, rombongan dibawa ke tempat bermain ski. Bagi yang
tidak punya peralatan ski, bisa sewa. Tempat bermain ski dikelilingi
pegunungan yang sangat indah dan tertutup salju. Sejauh mata memandang,
semuanya putih. Di lereng gunung, terlihat rumah-rumah dari kayu serta
hotel-hotel ditengah-tengah pepohonan cemara.
Pemandangan yang sangat cantik. Saya sibuk memotret pemandangan ini
dengan peralatan kameraku. Peserta yang belum bisa main ski disediakan
guru, sedangkan yang sudah bisa main ski diperbolehkan untuk naik ski
lift jalur kuning untuk dibawa ke atas gunung. Perjalanan naik ski lift
keatas gunung memakan waktu 3 menit, tapi perjalanan turun kebawah bisa
butuh waktu lebih lama karena track skinya dibuat mengitari gunung.
Saya, Vita, Antonio dan Priscilla langsung naik ski lift ke jalur
merah. Jalur merah merupakan jalur yang paling curam dan tinggi. Hanya
direkomendasikan bagi yang sudah ahli main ski. Ada beberapa teman dari
Rusia, Jepang dan Inggris yang ikut dengan kita ke jalur merah. Setiba
di puncak gunung, kita semua langsung balapan turun kebawah. Benar-benar
menegangkan dan menyenangkan. Sambil meluncur turun, tidak
henti-hentinya kita saling memotong depan teman sambil tertawa-tawa.
Begitu sampai di ski station di lereng gunung, kembali kita naik ski
lift dan berlomba adu cepat menuruni gunung dengan ski.
Pemandangan dari atas gunung benar-benar indah. Cuaca –20 derajat
celcius tidak terasa begitu dingin karena badan kami sudah hangat
dibungkus jaket ski yang tebal. Tidak terasa, kami sudah main ski selama
5 jam. Kami istirahat ke ski station untuk makan dan minum. Puas
istirahat, Saya, Vita, Priscilla dan Antonio kembali melanjutkan main
ski. Teman-teman yang lain memutuskan untuk kembali ke hotel untuk
istirahat. Ternyata bermain ski di malam hari tidak kalah indah karena
lampu-lampu disepanjang ski track membuat suasana lebih romantis dan
indah. Jam 7 malam, kami berempat sudah lelah dan diputuskan untuk
kembali ke cottage.
Karena Antonio adalah ketua panitia, maka ia bebas memilih sendiri
cottage yang diinginkan. Didalam cottage kami ada Jacuzzi. Jacuzzinya
terletak di teras lantai dua. Antonio menawarkan untuk berendam di air
hangat Jacuzzi setelah makan malam, saya langsung setuju. Acara makan
malam untuk peserta diadakan di restoran dekat hotel. Acara makan malam
disusul dengan games dan penyalaan api unggun.
Selesai acara itu, kita berempat kembali ke cottage. Jacuzzi telah
disiapkan Antonio. Saya dan Antonio langsung membuka membuka semua baju
hangat dan nyemplung ke Jacuzzi dengan menggunakan celana pendek.
Sedangkan Vita dan Priscilla menggunakan BH dan celana dalam. Saya belum
bercerita tentang Priscilla. Priscilla sangat cantik, ia adalah bom
seks di ISO. Wajahnya yang khas dari negara latin membuat dirinya sangat
cantik dan erotis. Rambunya berwarna pirang, buah dadanya besar dan
tubuhnya langsing dan berisi.
Sering sekali saya mendengar komentar dari teman-teman yang horny
melihat Priscilla di kampus. Jujur saja, saya sering ereksi melihat cara
Priscilla berpakaian di kampus dan sekarang malam ini Priscilla hanya
menggunakan BH dan celana dalam di hadapan saya, oh yes! I’m in
paradise. Antonio sendiri orangnya ganteng. Tingginya 185 cm, tubuhnya
sangat atletis, wajahnya khas orang Italia dengan rambutnya yang selalu
terlihat klimis. Sedangkan Vita, seks partner saya, bertubuh langsing
padat dan buah dadanya besar. Rambutnya panjang dan kulitnya putih.
Sambil menikmati kehangatan Jacuzzi, saya memeluk Vita dan Antonio
memeluk Priscilla. Kita berendam sambil minum wine dan saling bertukar
cerita sambil tertawa-tawa. Vita kemudian minta ijin untuk ke toilet.
Saya melihat mata Antonio langsung memperhatikan tubuh Vita yang dibalut
BH dan celana dalam yang basah sehingga tampak puting dan bulu
kemaluannya.
Tidak lama, si Priscilla ikut-ikutan ke toilet, sekarang giliran saya
melihat tubuh Priscilla yang molek. Saya dan Antonio kembali ngobrol
sambil minum. Vita dan Priscilla kembali ke Jacuzzi sambil tertawa-tawa.
Vita menarik tangan saya untuk keluar dari Jacuzzi dan Priscilla juga
menarik tangan Antonio. Dengan tanda tanya, kita berdua mengeringkan
tubuh dengan handuk dan dibimbing ke ruang tengah. Perapian sudah
dinyalakan sehingga ruangan telah hangat.
“Saya dan Vita sepakat, malam ini kita bertukar pasangan” kata Priscilla sambil tersenyum.
“Agree guys?” kata Vita.
“Terserah panitia yang punya acara” kata saya.
“Up to you ladies” kata Antonio sambil tertawa.
“Sekarang kalian berdua duduk disofa” kata Priscilla.
Saya dan Antonio duduk di sofa kemudian Vita membuka BH Priscilla dan
menarik celana dalamnya, lalu gantian Priscilla membuka BH dan celana
dalam Vita. Saya dan Antonio tak henti-hentinya menelan ludah melihat
tubuh-tubuh telanjang itu.
Vita menghampiri Antonio dan mereka langsung berciuman. Priscilla
juga menghampiri diriku dan kita berciuman. Tak henti-hentinya tangan
saya menggerayangi tubuh Priscilla, saya remas buah dadanya dan mengusap
vaginanya. Priscilla sangat agresif. Kontol saya diremas dan ditarik.
Saya melirik ke Vita dan mereka sedang sibuk dalam posisi 69.
Priscilla kemudian jongkok dihadapanku, kontol saya langsung dihisap
dengan penuh nafsu, sekali-sekali matanya melirik kesaya dengan
pandangan menggoda. Kemudian Priscilla mencondongkan dadanya ke kontol
saya lalu kontol saya dikepit diantara payudaranya yang besar. Langsung
saya mendongakkan kepala merasakan kenikmatan ini. Payudara Priscilla
dikepit dengan keras sambil digoyang naik turun sehingga kontol saya
terasa seperti dikocok-kocok.
“Oh yes baby, do it again” pinta saya.
Saya lalu bertukar posisi, Priscilla duduk di sofa dan saya mulai
menjilat vaginanya. Priscilla menjerit dengan nikmat sambil meremas
kepala saya. Saya melihat Vita dalam posisi doggy style dan Antonio
sedang menggenjot kontolnya dalam vagina Vita. Vita mendesah-desah
sambil meremas payudaranya
“Yes Antonio, fuck me, fuck me like a bitch” seru Vita.
Melihat Vita terlihat tak berdaya disetubuhi Antonio, gairah saya
bertambah dan saya langsung mengarahkan kontol saya ke vagina Priscilla.
Ini benar-benar saat yang saya pernah mimpikan, menyetubuhi Priscilla.
Wajah Priscilla yang sayu terlihat semakin menggairahkan. Priscilla
mengangkat kakinya tinggi lalu menahannya dengan merangkul pangkal
pahanya, sedangkan saya mencondongkan dada saya ke dada Priscilla sambil
menggenjotnya.
Priscilla kelihatannya semakin keras digenjot semakin liar. Priscilla
memutar tubuhnya sehingga posisi berganti menjadi doggy style. Payudara
Priscilla yang besar tampak menggelantung langsung saya remas-remas.
Priscilla dengan lihai memutar-mutar pantatnya sambil mengikuti irama
genjotanku. Baru sekali ini saya merasakan goyangan seperti itu.
Tak lama saya mendengar si Antonio melenguh dengan keras, kontolnya
ditarik keluar dari vagina Vita dan diarahkan ke mulut Vita. Vita
menjilat dan menelan peju Antonio. Setelah bersih, kembali Antonio
memasukkan kontolnya ke vagina Vita dalam posisi doggy style. Keringat
disekujur tubuh Vita dan Antonio mengalir dengan deras. Saya sendiri
terus menggenjot Priscilla, sekitar 2 atau 3 kali Priscilla memekik
dengan keras dan tubuhnya sedikit mengejang tapi ia terus menggoyangkan
pantatnya, rupanya ia sedang mengalami multiple orgasm. Saya menjadi
kagum melihat stamina Priscilla yang kuat, tapi saya tidak ingin kalah
kuat dengannya.
Saya mengubah posisi menjadi duduk lalu Priscilla duduk dipangkuan
saya tetapi membelakangiku. Kembali ia menggoyang tubuhnya naik turun
dengan penuh enerjik, sedangkan saya meremas payudaranya dari belakang.
Akhirnya pertahanan saya runtuh, saya mulai klimaks. Saya berseru dengan
nikmat saat peju saya keluar sedangkan Priscilla menghujamkan vaginanya
dengan keras ke kontolku sambil berteriak penuh nikmat. Setelah peju
saya keluar semua, saya dan Priscilla langsung terduduk dengan lemas.
Priscilla duduk dipangkuanku dan kita kembali berciuman. Saya meremas
dan menghisap putingnya sedangkan tangan kanan saya kembali mengelus
vaginanya.
Vita sendiri tak kalah seru. Antonio dan Vita sedang ML dalam posisi
berdiri. Vita berdiri menghadap ke dinding dengan kedua tangannya
bertumpu pada dinding sedangkan Antonio dari arah belakang menggenjot
kontolnya dalam vagina Vita. Tak henti-hentinya payudara Vita
diremas-remas Antonio dan Vita berseru-seru dengan nikmat untuk digenjot
lebih keras. Tak lama Antonio kembali ejakulasi, ditarik kontolnya dari
vagina Vita lalu dikocok sehingga pejunya muncrat ke pantat Vita. Vita
menengok kebelakang dan Antonio mencium bibirnya sambil meremas
payudaranya.
Priscilla lalu mendorong tubuh saya sampai telentang di sofa. Kembali
Priscilla jongkok dihadapanku lalu memasukkan kontolku ke vaginanya.
Dengan penuh gairah, ia kembali mengocok-kocok kontolku dalam vaginanya.
Ia merebahkan dadanya kedadaku lalu berciuman. Payudaranya saya remas
dengan lembut. Saya melirik ke Vita dan mereka sedang berpelukan sambil
melihat kita bersetubuh.
Sambil menghisap puting Priscilla, tiba-tiba Vita berdiri mengangkang
dimuka saya lalu mendekatkan vaginanya ke mulutku, langsung saya
menjilat vaginanya yang basah. Vita yang posisinya jongkok diatas muka
saya, tiba-tiba dengan pelan Priscilla mendorong punggung Vita ke depan
sehingga Vita menjadi nungging diatas diriku, Priscilla kemudian sambil
bersetubuh diatas diriku menjilat anus Vita. Vita mendesah-desah
menikmati jilatan lidahku di vaginanya dan lidah Priscilla di anusnya.
Saya kemudian melihat Antonio berdiri dibelakang Priscilla.
Wah mau ngapain dia? Saya bertanya dalam hati.
Ternyata Antonio mulai memasukkan kontolnya kedalam anus Priscilla.
Priscilla mendongak saat kontol Antonio masuk kedalam anusnya, Priscilla
menghentikan goyangannya dan membiarkan kontol Antonio masuk lebih
dalam. Kemudian Priscilla pelan-pelan mengayunkan pantatnya dan secara
bersamaan kontol saya keluar masuk vaginanya begitu pula kontol Antonio
kedalam anus Priscilla. Saya sebenarnya tidak bisa melihat ini dengan
jelas, tapi beruntung Vita telah memasang handycam disudut ruangan
sebelum pertarungan ini dimulai sehingga kita berempat bisa menontonnya.
Di video itu, terlihat posisi kita berempat yang saling bertumpang
tindih. Saya dibagian bawah ditindih oleh Priscilla dan Vita nungging
dimuka saya menerima jilatan divagina dan jilatan di anus dari
Priscilla. Sedangkan Priscilla vaginanya diisi oleh kontol saya dan
Antonio berdiri dibelakang Priscilla menyetubuhi anus Priscilla.
Akhirnya peju saya keluar didalam vagina Priscilla dan Antonio pun
mengalami ejakulasi. Peju Antonio memenuhi anus Priscilla. Priscilla
terkulai lemas dipelukan saya. Vita jongkok disamping saya lalu mencium
bibir Priscilla dengan mesra sambil membelai rambutnya. Akhirnya kita
berempat tertidur didepan perapian sambil berselimutan tanpa mengenakan
baju.
Sabtu
Pagi hari, kami berempat bangun, sebenarnya kami agak malas bangun
tapi berhubung Antonio dan Priscilla adalah panitia maka mereka harus
segera mengatur acara untuk hari ini. Acara pagi ini adalah sarapan
dilanjutkan dengan hiking di pedesaan di Aspen. Suasana hiking berjalan
dengan seru. Di sebuah lapangan yang luas, para peserta beristirahat.
Ada yang membuat snowman, ada yang timpuk-timpukan salju. Jam 12 siang,
kami semua kembali ke hotel untuk makan siang. Peserta bebas memilih mau
main ski atau shopping di Aspen. Banyak yang memilih kembali main ski.
Saya, Vita, Antonio dan Priscilla kembali bermain ski sampai makan
malam. Makan malam kali ini diadakan di sebuah restoran di Aspen.
Restoran terbuat dari kayu dengan hiasan-hiasan ala koboi. Selesai makan
malam, peserta ada yang kembali ke hotel, ada yang belanja di Aspen,
ada yang foto-foto. Kita berempat memilih untuk jalan-jalan didaerah
pedesaan. Suasana sangat romantis. Saya berjalan sambil memeluk Vita dan
Antonio memeluk Priscilla. Setelah lelah, kita kembali ke cottage.
Malam itu kembali kita berempat bersetubuh dengan berbagai gaya. Vita
kebagian double penetration, saya memasuki kontolku kedalam anusnya
sedangkan Antonio memasukkan kontolnya dalam vagina Vita dan Priscilla
tak henti-hentinya berciuman dengan Vita. Priscilla mendapat bagian
diikat tangan dan kakinya sehingga saya, Vita dan Antonio dengan bebas
menikmati tubuhnya. Lalu ganti posisi dimana saya telentang dan Vita
jongkok diatas pinggulku sambil mengocok kontol saya dalam vaginanya
sedangkan Priscilla jongkok di atas mukaku sehingga saya bisa menjilat
vaginanya. Vita dan Priscilla saling meremas payudara dan berciuman
kemudian Antonio berdiri ditengah dan menyodorkan kontolnya ke mereka
berdua. Secara gantian mereka menghisap kontol Antonio.
Kami berpesta seks sampai jam 4 pagi lalu tertidur. Jam 7 pagi kami
terbangun dan langsung membereskan barang-barang karena bis akan segera
berangkat mengantar kita semua ke Denver lalu kembali ke San Francisco.
Entah mana yang jauh lebih asyik, naik ke puncak gunung lalu meluncur
dengan ski dengan kecepatan tinggi, atau bersetubuh dengan dua
bidadari. Yang pasti, semuanya nikmat dan tak terlupakan.
sumber:http://www.ceritapanas.com/
No comments:
Post a Comment